Faktanya, Bukan Einstein yang Menemukan Lubang Hitam

Kompas.com - 23/05/2016, 07:00 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Lubang hitam hingga kini masih menjadi pertanyaan sekaligus misteri yang terus dipelajari.

Peneliti percaya bahwa lubang hitam terbentuk saat sebuah bintang besar yang mati. Teori lain mengemukakan bahwa lubang hitam merupakan obyek di alam semesta yang mampu menjebak cahaya karena memiliki gaya gravitasi yang sangat besar. Apapun yang melintas di dekatnya, dipastikan tidak akan pernah kembali.

Namun benarkah demikian faktanya? Ini 10 fakta yang perlu kamu ketahui tentang lubang hitam.

Lubang hitam tidak menghisap

Beberapa peneliti berpikir bahwa lubang hitam seperti sebuah vakum di ruang kosmos yang menghisap. Faktanya, lubang hitam sama seperti obyek lain di ruang angkasa. Hanya saja, gaya gravitasi lubang hitam sangat besar.

Jika Matahari digantikan oleh lubang hitam, Bumi tidak akan terhisap melainkan akan mengorbit seperti halnya bumi mengelilingi Matahari.

Einstein Bukan Penemu Lubang Hitam

Einstein bukan orang yang menemukan lubang hitam walaupun dia lewat teorinya memerkirakan keberadaannya.

Karl Schwarzschild-lah yang pertama kali menggunakan persamaan revolusioner milik Einstien dan menunjukkan bahwa lubang hitam sungguh-sungguh ada.

Dari Karl, dikenal radius Schwarzschild, sebuah pengukuran untuk menunjukkan seberapa benda harus termampatkan untuk menjadi lubang hitam.

Jauh sebelum pemikiran itu, seorang ahli dari inggris bernama John Michell juga sudah memerkirakan keberadaan ‘bintang hitam’ yang sangat besar atau begitu padat yang bisa mempengaruhi daya tarik gravitasi

Hingga tahun 1967, sebenarnya belum ada istilah lubang hitam.

Lubang Hitam Bisa Membuatmu Menjadi Spageti

Lubang hitam memiliki kemampuan untuk membuatmu atau benda apapun di antariksa memanjang. Peristiwa memanjangnya obyek oleh lubang hitam kerap disebut spaghettification.

Fenomena tersebut berkaitan dengan gaya kerja gravitasi relatif dengan jarak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau