Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktanya, Bukan Einstein yang Menemukan Lubang Hitam

Kompas.com - 23/05/2016, 07:00 WIB
Monika Novena

Penulis

Jika berdiri di atas tanah, kaki akan lebih dekat dengan pusat Bumi daripada kepala. Maka, kakilah yang mengalami gaya gravitasi atau gaya tarik lebih besar.

Bila manusia berada di lubang hitam, kejadiannya akan lebih ekstrem.

Gaya tarik yang dialami kaki begitu besar sementara kepala akan tertinggal. Hasilnya, tubuh manusia seolah memanjang. Terjadilah spaghettification.

Lubang Hitam Bisa Membentuk Alam Semesta Baru

Ini terdengar tidak masuk akal. Namun ilmuwan saat ini terus memelajarinya.

Bayangkan seperti ini. Ada kondisi-kondisi tertentu di alam semesta yang memungkinkan adanya kehidupan di Bumi. Jika diubah sedikit saja, contoh jarak Bumi ke Matahari lebih dekat, maka akan tercipkehidupan tak akan tercipta.

Lubang hitam bisa melanggar hukum-hukum fisika yang umumnya berlaku. Dengan demikian, lubang hitam bisa membentuk dunia baru.

Lubang Hitam Menarik Ruang di Sekitarnya

Gambaran ruang angkasa adalah seperti lembaran karet lentur dengan pola garis dan dibentangkan. Sementara, lubang hitam adalah bola yang ditaruh di atasnya.

Saat bola ditaruh, lembaran karet akan melengkung di tengah dan bola seolah-olah tenggelam. Semakin besar massa bola, semakin melengkung pula lembaran karet.

Lubang hitam punya perilaku seperti bola tersebut. Ketika lubang hitam berada di ruang tertentu, maka ruang tersebut akan melengkung.

Lubang Hitam adalah Pabrik Energi

Lubang hitam adalah penghasil energi yang lebih efektif dari matahari. Sumber energi lubang hitam adalah benda-benda yang berada di dekatnya.

Benda-benda di sekitar lubang hitam yang tertarik akan dipanaskan hingga suhu miliaran derajat Celsius. Massa benda akan diubah menjadi energi panas.

Reaksi inti pada matahari kita mampu mengubah 0,7 persen massa menjadi energi. Sementara liubang hitam mampu mengubah 10 persen massa menjadi energi. Jauh lebih besar kapasitasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com