Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Nepal, Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik Indonesia?

Kompas.com - 26/04/2015, 18:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Apa arti gempa 7,8 SR yang terjadi di Nepal, Sabtu (25/4/2015), bagi Indonesia?

Gempa yang hingga saat berita ini diturunkan menewaskan 2.000 orang itu seharusnya bukan hanya menjadi tontonan dan memicu keprihatinan, tetapi juga menjadi bahan pelajaran.

Gempa Nepal merupakan gempa dangkal. Pusat gempanya hanya 15 kilometer dari permukaan tanah. Gempa dangkal di daratan itu memang cenderung lebih mematikan.

Guncangan gempa di Nepal tinggi, mencapai 9 MMI. Tingginya guncangan gempa terjadi akibat wilayah sekitar Kathmandu yang terbentuk dari lapisan tanah lunak, yang dahulu adalah danau purba.

Kasus yang sama pernah terjadi di Indonesia, yaitu gempa Yogyakarta yang berkekuatan 6,5 SR pada 27 Mei 2006.

Pusat gempa Yogyakarta berada di kedalaman hanya 17 kilometer. Sesar penyebab gempa sendiri berada di wilayah padat penduduk.

Parahnya dampak gempa juga dipicu oleh karakter tanah Yogyakarta yang merupakan endapan vulkanik nan rapuh.

Lapisan tanah yang rapuh dan lunak akan mengamplifikasi gelombang gempa. Akibatnya, guncangan terasa lebih keras, dan kerusakan lebih parah.

Belajar dari kasus gempa Nepal dan Yogyakarta, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi gempa dangkal.

"Infrastuktur di beberapa kota besar padat penduduk di Indonesia harus dipersiapkan untuk menghadapi guncangan keras akibat gempa," kata Irwan Meilano.

Irwan yang merupakan pakar tektonik Pusat Penelitian Mitigasi Bencana, Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa Kota Bandung berpotensi mengalami gempa yang sama dengan Nepal dan Yogyakarta.

"Kota Bandung memiliki sedimen tebal yang menutupi danau Bandung purba," katanya kepada Kompas.com, Minggu (26/4/2015).

Persiapan infrastruktur kota yang tahan gempa serta masyarakat yang tanggap bencana diperlukan untuk mengurangi tumbangnya korban manusia.

Gempa Nepal juga perlu menjadi pelajaran sebab banyak gempa di Indonesia mengakibatkan longsor, seperti halnya gempa Nepal memicu longsor di Everest.

Pakar gempa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, mengungkapkan, longsor Everest terjadi karena jarak dengan pusat gempa kurang dari 100 kilometer.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau