Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Asli Kian Langka di Indonesia

Kompas.com - 23/10/2014, 20:02 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com - Bibit asli tanaman lokal disebut makin langka di Indonesia. Ditengarai, bibit asli lokal semakin sulit ditemui karena maraknya pencurian oleh asing bersamaan dengan kapitalisme di bidang pertanian.

"Saya berkeliling (Indonesia) mulai 2010 hingga kini hanya menemukan 45 bibit lokal asli, dan salah satunya yang sulit saya temui hingga kini adalah tanaman seperti bumbu rempah, yang kalau di Sunda namanya wereng," kata pemerhati tanaman lokal, Nissa Wargadipura, dalam diskusi pangan di Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Padahal, kata Nissa, jumlah tanaman asli Indonesia ada ribuan jenis yang tersebar di pelosok Nusantara. Namun, ujar dia, sebagian besar bibit lokalnya hilang dan hanya meninggalkan bibit hibrida dalam pengembangannya.

Menurut Nissa, konsep pertanian modern yang kini dikembangkan membuat sebagian besar petani di Indonesia mengandalkan bibit hibrida yang dijual atau dikapitalisasi oleh perusahaan. Dia berpendapat, telah terjadi ketergantungan terhadap mekanisme itu.

Padahal, kata Nissa, kualitas bibit lokal sangat bagus, karena punya kemampuan beradaptasi dengan iklim Indonesia, sekaligus punya daya tahan yang bagus terhadap iklim wilayah tropis.

"Secara kualitas bibit hibrida juga bagus tetapi dalam perawatannya memerlukan biaya banyak, sementara bibit lokal sangat adaptif dan memiliki daya tahan kuat yang tak perlu biaya banyak dalam perawatannya," papar Nissa.

Nissa kini mulai mengembangkan pertanian dengan bibit lokal di wilayah Garut, Jawa Barat. Menurut dia, pengembangan pertanian seharusnya mengedepankan tanaman dan bibit asli.

"Bibit lokal itu bisa dikembangkan dengan konsep yang sederhana, tanpa harus meracik melalui laboratorium, sehingga sangat mudah. Namun, selama ini banyak yang hilang, bisa juga dicuri oleh orang asing dan dikembangkan di sana," lanjut Nissa.

Nissa menyebutkan, salah satu bibit lokal yang bisa dia temukan dengan susah payah adalah jenis Kacang Tunggang dan Kedelai Ireng. Dia mendapatkan kedua tanaman dari Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Selain itu saya juga menemukan bibit jagung merah dan sudah langka, karena bibit jagung jenis hibrida kebanyakan warnanya kuning," kata Nissa. Karenanya, Nissa yang aktif dalam Serikat Petani Pasundan itu berharap, pemerintah mengupayakan perlindungan terhadap keberadaan bibit lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau