Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh Taksonom Kantung Semar

Kompas.com - 14/04/2014, 12:19 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Indonesia membutuhkan taksonom kantung semar. Dipercaya, banyak jenis baru kantung semar yang belum diidentifikasi. Identifikasi penting dalam permulaan mengeksplorasi pemanfaatan.

"Yang sangat kita butuhkan saat ini adalag taksonom yang bisa meneliti keanekaragaman kantung semar," kata John Muhammad Rasuly Suaidy, Ketua Harian Komunitas Tumbuhan Karnivora Indonesia, dalam pembukaan Rumah Nephentes di Kebun Raya Cibodas, Jumat (11/4/2014).

John meyakini, Indonesia memiliki kekayaan jenis kantung semar yang jauh lebih besar dari yang telah diketahui saat ini. Keyakinan itu didasarkan pada luas dam beragamnya tipe habitat di Indonesia.

John membandingkan dengan Filipina. "Dalam 5 tahun terakhir, Filipina sudah menemukan 10 spesies baru kantung semar. Dengan wilayah Indonesia yang luas, kalau kita meneliti, pasti akan menemukan banyak," ungkapnya.

Selama ini, aktivitas penelitian keragaman kantung semar cenderung mandeg. Dalam 10 tahun terakhir saja, jumlah jenis baru kantung semar yang ditemukam di Indonesia tak lebih dari lima.

Identifikasi jenis-jenis kantung semar sangat menentukan agar bisa menuai manfaat darinya. Potensi kantung semar besar dan telah digali oleh peneliti dari berbagai negara.

"India sudah meneliti manfaat kantung semar untuk menghancurkan batu ginjal. Perancis menggali manfaat kantung semar untuk kepentingan industri, katanya untuk lem," jelas John.

Indonesia seharusnya juga giat menggali manfaat kantung semar. "Kalau plasma nutfah milik kita bisa digali sendiri, kita sendiri yang akan menikmati. Kalau jadi obat misalnya, kita bisa beli dengan harga murah," kata John.

Saat ini, Indonesia memiliki 64 jenis kantung semar, 49 persen dari total kantung semar di dunia. Ancaman kantung semar adalah deforestasi dan perdagangan yang tak ramah lingkungan. Tiga jenis kantung semar di Indonesia dikategorikam terancam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com