Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semut Unik Berenang di "Perut" Kantung Semar

Kompas.com - 02/05/2012, 16:44 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

FREIBURG, KOMPAS.com — Kalau ada serangga yang layak disebut paling berani, mungkin semut Camponotus schmitzi adalah salah satunya. Semut ini hidup dan mencari makanan di daerah berbahaya, perut kantung semar Nepenthes bicalcarata.

Kantung semar diketahui merupakan tanaman rakus pemakan serangga. Jenis tanaman ini menjebak serangga sehingga jatuh ke kantung atau perutnya. Cairan yang ada di dalamnya membantu kantung semar mencerna serangga yang terjebak, menjadikannya sumber nitrogen.

Camponotus schmitzi berhabitat di kantung milik tanaman kantung semar. Makanan semut juga berasal dari serangga-serangga yang terjebak di kantung semar. Dengan kata lain, semut harus menjemput makanan di dekat cairan kimia yang bisa mencerna semut itu sendiri.

Untuk mampu mengambil makanan, semut Camponotus schmitzi harus berenang dulu dalam cairan pencerna milik kantung semar. Holger Florian Bohn dari Freiburg University di Jerman mempelajari bagaimana semut itu berenang dengan merekamnya dan membuat model pergerakan 3D.

Hasil penelitian mengungkap bahwa semut berenang di cairan pencerna dengan gerakan serupa lari cepat di darat. ketiga kaki semut bergerak bersamaan pada tahap pertama, kemudian diikuti tiga kaki lain pada tahap berikutnya.

Menurut peneliti, cara renang semut jenis tersebut khas, berbeda dengan cara gerak serangga air. Kemampuan gerak jenis semut itu adalah bentuk adaptasi pada kebutuhan hidup dan kondisi lingkungannya.

Kenyataan bahwa Camponotus schmitzi mampu berenang membingungkan ilmuwan. Pertama, bagaimana mungkin semut tak tecerna oleh cairan kimia. Kedua, bagaimana semut bisa tak terpengaruh oleh gaya permukaan air.

Peneliti mengatakan bahwa semut hanya berada sejenak di cairan pencernaan. Ini menjelaskan mengapa semut tak tecerna cairan kimia dari tanaman yang hidup di wilayah Kalimantan, Indonesia, dan area Borneo lainnya ini.

Sementara, dalam kaitan dengan gaya permukaan, Camponotus schmitzi telah beradaptasi sehingga kutikula kaki semut relatif lebih tidak menolak air. Ini memungkinkan semut bergerak di cairan pencerna untuk mencari makan.

Vincent Bonhomme dari University of Montpellier lewat hasil penelitiannya tahun lalu mengungkapkan bahwa semut hanya memakan bagian serangga tertentu. Sisanya, ia membuang kembali ke cairan pencerna. Ilmuwan mengatakan, semut Camponotus schmitzi membantu kantung semar mendapatkan nutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com