Video si pendaki gunung meloncat-loncat di atas tanah itu beredar di Live Leak. Semula, video itu dianggap hanya hoax. Namun, fenomena itu ternyata natural walaupun ilmuwan belum bisa memberi penjelasan pasti.
Pengambil video, seperti diberitakan io9, Selasa (26/11/2013), mengatakan bahwa video itu bukan hoax. Menurut si pendaki, vegetasi di sekitar "tanah empuk" itu masih hidup dan cukup kuat bagi banyak orang untuk meloncat-loncat.
Seorang pakar dari Kew Garden, Inggris, seperti dikutip Daily Mail, Selasa, mengatakan bahwa tanah empuk itu mungkin tersusun atas dedaunan yang terdekomposisi, pita-pita jamur, dan debris berserat lainnya.
Sementara itu, Andrew Schofield dari Geotechnical and Environmental Research Group University of Cambridge, mengatakan bahwa tanah empuk itu mungkin adalah pohon muda yang roboh, membentuk rongga, sementara daun-daun menutupinya dan menyusun platform tertentu.
"Mungkin itu bukan tanah sama sekali," kata Schofield. Penjelasan lain dari fenomena itu adalah pencairan tanah. Jadi, tanah menyerap banyak air hingga seolah-olah menjadi cairan yang sangat kental. Namun, belum jelas pula apakah itu penyebabnya. Hingga kini, fenomena tersebut masih misterius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.