Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penutupan" Pemerintahan AS Mengancam Misi ke Mars

Kompas.com - 02/10/2013, 18:17 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Penutupan pertama pemerintahan Amerika Serikat dalam 17 tahun terakhir bukan hanya akan memberi dampak negatif bagi perekonomian, tetapi juga misi antariksa.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa jika deadlock tak kunjung selesai, maka misi baru ke Mars yang rencananya diluncurkan pada November akan tertunda.

Peneliti Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa misi bisa tertunda hingga 2016 karena penutupan pemerintahan telah membekukan persiapan peluncuran.

Penutupan pemerintahan berdampak besar bagi NASA yang harus meminta 550 karyawan dari total 18.000 pekerja untuk cuti serta menghentikan operasionalnya.

Misi ke Mars selanjutnya adalah peluncuran Mars Atmosphere and Volatile Evolution (Maven). Dijadwalkan, wahana itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral pada 18 November 2013.

Maven hanya punya kesempatan menunggu hingga 7 Desember 2013. Bila waktu itu lewat, maka Maven harus menunggu 26 bulan kemudian sehingga jarak antar Bumi dan Mars mendukung peluncurannya.

Anggota tim Maven mengatakan, "Situasi ini mengkhawatirkan, tetapi belum waktunya untuk panik."

"Kami punya perhatian terhadap isu ini, pastinya, tapi kami memiliki rentang dalam jadwal kita, dan tim berkomitmen untuk memanfaatkan peluang peluncuran ini," kata Bruce Jakosky, pimpinan investigasi misi Maven, seperti dikutip Pentagon Post, Rabu (2/10/2013).

"Jika itu berarti bahwa kami harus bekerja double shift dan 7 hari seminggu, maka kami akan melakukannya," imbuhnya.

Maven yang berbiaya 565 juta dollar AS bertujuan untuk memahami lapisan tipis atmosfer Mars yang didominasi karbon dioksida serta bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu.

Jakosky mengungkapkan, saat ini yang dilakukan adalah memastikan bahwa perangkat keras wahana itu tetap aman sehingga ketika penutupan pemerintahan usai, wahana siap diluncurkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com