Fenomena Gerhana Bulan di Mars Diabadikan

Kompas.com - 20/08/2013, 21:41 WIB

KOMPAS.com — Satu tahun berada di Mars, Curiosity kembali menyuguhkan pemandangan berharga. Kali ini, wahana berbiaya 2 miliar dollar AS itu menyuguhkan pemandangan gerhana Bulan di Mars.

Mars memiliki dua buah satelit, atau bisa juga disebut bulan, yang mengorbitnya. Satelit yang besar bernama Phobos dan yang kecil bernama Deimos.

Gerhana bulan di Mars yang dipotret istimewa karena bukan terjadi karena bulan ditutupi bayangan planet seperti di Bumi. Gerhana ini terjadi karena bulan satu menutupi bulan lain, Phobos menutupi Deimos.

Diberitakan Daily Mail, Senin (19/8/2013), Curiosity berhasil mengabadikan momen ketika Phobos melintas di depan Deimos dalam 41 foto dan video berdurasi 30 detik.

Foto dan video gerhana yang direkam pada 1 Agustus 2013 ini ditangkap oleh salah satu perangkat kamera Curiosity yang bernama Mastcam.

Bukan cuma menyuguhkan pemandangan gerhana di Mars, foto dan video juga bisa menguak lebih banyak misteri soal Phobos dan Deimos, di antaranya tentang lubang pada dua bulan itu dan orbitnya.

"Tujuan utama dari video ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai orbit sehingga kita bisa mengukur pengaruh Phobos pada pasang di permukaan padat Mars, memberikan pengetahuan tentang interior Mars," kata Mark Lemmon dari Texas A&M University.

"Kami juga mendapatkan data yang cukup untuk mendeteksi variasi massa jenis Phobos serta kemungkinan apakah orbit Deimos berubah secara sistematik," tambahnya.

Phobos diketahui bergerak secara perlahan mendekati Mars. Sebaliknya, orbit Deimos justru secara bertahap bergerak menjauhi Mars.

Phobos memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Bulan yang dimiliki Bumi. Diameter Phobos hanya 22 kilometer, atau tidak sampai satu persen dari bulan yang memiliki diameter lebih kurang 3.476 kilometer.

Meskipun ukuran Phobos jauh lebih kecil daripada Bulan, tetapi ukuran Phobos yang dilihat dari Mars akan tampak seperti setengah ukuran bulan yang terlihat dari Bumi. Hal ini disebabkan oleh jarak Phobos ke Mars yang hanya sekitar 5.955 kilometer. Lebih dekat puluhan kali lipat dari jarak Bulan ke Bumi yang mencapai 384.633 kilometer.

Dr Lemmon dan rekannya menyatakan bahwa gerhana bulan di Mars terlihat sesaat setelah Curiosity diaktifkan untuk mengirimkan data kepada NASA's Mars Reconnaissance Orbiter di Bumi. Hal ini membuat pengamatan Curiousity tidak menghabiskan banyak energi.

Sampai saat ini Curiosity sudah melengkapi data hingga lebih dari 190 gigabit. Curiosity juga telah mengirimkan 36.700 foto lengkap serta 35.000 foto thumbnail. Selain itu, Curiosity juga telah menembakkan 75.000 laser untuk menyelidiki komposisi suatu obyek dan mengumpulkan serta menganalisis sampel material dari dua batuan.

Selama satu tahun di Mars, Curiosity telah berjalan lebih dari satu kilometer. Ia sempat menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk menganalisis batuan di wilayah Gale Crater, yakni sebuah lokasi yang diyakini memiliki berbagai elemen pendukung kehidupan mikroba.

Kini Curiosiy telah bergerak sejauh 700 meter dari tempat tersebut untuk melanjutkan perjalanan panjang menuju Gunung Sharp. Di tempat ini, Curiosity akan menganalisis lapisan terendah dari gunung yang menjulang setinggi 5,6 kilometer di tengah Gale Crater.

Analisis pada lapisan batuan Gunung Sharp diyakini mampu membantu para peneliti mengungkap perubahan lingkungan yang terjadi di Mars dari waktu ke waktu. (Dyah Arum Narwastu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau