Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hewan yang Bikin Charles Darwin Bingung Kini Terpecahkan

Kompas.com - 03/07/2017, 17:12 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com – Seperti umumnya manusia, Charles Darwin, bapak evolusi, juga pernah bingung.

Satu hal yang pernah membingungkannya adalah hewan aneh yang ditemuinya di Amerika Selatan tahun 1834.

Hidung hewan itu terletak tepat di antara kedua mata, seperti belalai gajah. Lehernya panjang dan bobotnya setara kuda.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

Macrauchenia patachonica, spesies hewan yang secara taksonomi penuh teka-teki itu, sempat dikira Ilama raksasa.

Ilmuwan dari University of Postdam di Jerman dan American Museum of Natural History melakukan analisis DNA mitokondira hewan itu. Sampel DNA diambil dari fosil yang ditemukan di Chile.

Hasil anasis DNA menunjukkan bahwa M patachonica adalah kerabat jauh dari kuda, badak, dan tapir. Jadi bisa dibilang, M patachonica adalah tiga hewan itu sekaligus.

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

"Kami berhasil, untuk pertama kalinya menggunakan bukti DNA, menempatkan mamalia yang sangat aneh dalam konteks evolusioner yang tepat," Ross MacPhee, kurator Museum Sejarah Alam Amerika yang terlibat riset.

M patachonica masuk dalam kelompok Perissodactyla. Garis keturunan hewan perissodactyl modern, mencakup zebra dan badak, terbelah sekitar 66 juta tahun yang lalu, sekitar masa kepunahan dinosaurus.

Dalam mempelajari DNA purba, para ilmuwan biasanya mengandalkan bahan genetik dari evolusi famili yang dekat dengan spesies.

Baca juga: Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Kampung Halamannya

Namun, karena M patachonica tidak memiliki kerabat dekat, para ilmuwan harus menemukan cara lain untuk merekonstruksi susunan genetik.

Para ilmuwan menggunakan DNA sejumlah spesies hidup sebagai titik referensi dan akhirnya menemukan sekitar 80 persen genom mitokondria M patachonica.

Sebetulnya, riset M patachonica telah dilakukan mulai tahun 2015. Ilmuwan menganalisis protein dari tulang Marcrauchenia dan Toxodon, makhluk aneh lain pada zaman itu.

Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka

Hasil riset terbaru kali ini melengkapi studi sebelumnya, memberi terang pada proses evolusi M patachonica walaupun belum bisa menerangkan tentang Toxodon.

"Dalam sains, selalu penting untuk menguatkan hasil, menggunakan pendekatan yang berbeda, molekul yang berbeda," kata MacPhee.

Macrauchenia dan Toxodon adalah hewan asli Amerika Selatan, kelompok mamalia berkuku yang sangat beragam yang menjelajahi benua jutaan tahun yang lalu.

Baca juga: Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di "Rest Area" Batang Saat Mudik Lebaran

Banyak dari mereka menghilang 20.000 tahun yang lalu. Macrauchenia dan Toxodon lenyap sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Darwin menemukan fosil Macrauchenia dan Toxodon pertama di tahun 1834 selama perjalanannya ke Amerika Selatan. Dia menemukan Macrauchenia di pantai selatan Argentina.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau