Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robot Canggih Ini Bor Kepala Manusia dan Bedah Otak dalam 2,5 Menit

Kompas.com - 22/05/2017, 19:11 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com - Operasi bedah otak merupakan pekerjaan dengan ketelitian tinggi. Satu kesalahan saja bisa menyebabkan malapetaka bagi pasien.

Meski dokter bedah otak merupakan orang-orang hebat, mereka bisa melakukan kesalahan. Acapkali, kesalahan itu yang kerap merugikan.

Untuk melengkapi kehebatan dokter, para peneliti dari Universitas Utah mengembangkan sebuah robot tukang bedah.

Robot yang hingga kini masih dalam tahap pengembangan tersebut mampu mengurangi waktu untuk menyelesaikan prosedur rumit bedah otak sebanyak 50 kali.

Diberitakan CNN 1 Mei 2017 lalu, robot itu dapat mengurangi waktu mengebor ke dalam tengkorak dari dua jam menjadi dua setengah menit.

Penelitian itu telah dipublikasikan di Journal Neurosurgical Focus. Para peneliti mengatakan bahwa riset mereka merupakan bukti bahwa robot dapat melakukan operasi kompleks.

Lantas, bagaimana cara kerjanya? Sebelum operasi, dokter melakukan CT Scan kepala untuk mendapatkan data pembuluh darah dan saraf. Data itu dikirim ke pemograman robot dan akan menjadi panduan untuk pembedahan.

"Kami dapat memrogram robot itu untuk mengebor tulang secara aman dengan menggunakan kriteria topografi terkomputasi," kata ahli bedah saraf William Couldwell, pemimpin penelitian.

Di samping kemampuan menyelamatkan hidup pasien, robot itu juga berpotensi menghemat uang dalam jangka panjang. Dengan waktu operasi lebih singkat, biaya operasi juga lebih murah.

Manfaat lainnya, periode pasien mengalami kondisi terbius juga makin singkat. Ini memperkecil potensi komplikasi akibat bius.

Riset ini membuktikan, robot perlahan mengubah cara dokter melakukan operasi. Sejumlah orang mungkin menolak tapi perubahan tak terhindarkan. Bahkan, robot justru bisa menawarkan presisi yang lebih tinggi dari sebelumnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com