KOMPAS.com - 12 Mei 2016 lalu, Delilah lahir dari pasangan Andalas dan Ratu. Kini, badak betina itu genap berusia setahun.
Ulang tahun Delilah yang dirayakan dengan daun nangka di Jakarta pada Selasa (16/5/2017) adalah peringatan akan berkah sekaligus tantangan.
Widodo S Ramono, Ketua Yayasan Badak Indonesia (YABI), mengatakan, "Delilah adalah harapan dunia karena dia betina, bisa menjadi ibu."
Stok betina dalam populasi badak relatif lebih sedikit. Dengan lahirnya Delilah, ada betina baru yang bisa dikawinkan.
Namun, setahun Delilah juga bisa mengingatkan besarnya tantangan konservasi badak dan perlunya dukungan dari semua pihak.
Populasi badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) memang meningkat tetapi tantangannya besar. Badak sumatera di Sumatera menghadapi tantangan perubahan lahan, fragmentasi habitat, dan aktivitas masyarakat.
Fragmentasi habitat membuat tiap individu badak sumatera sulit bertemu dan bereproduksi. Itu membuatnya lebih rentan dari badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) walaupun populasinya lebih besar.
Sementara, badak sumatera di Kalimantan yang diperkirakan berjumlah 23 ekor juga menghadapi tantangan dario perambahan dan pemasangan jerat.
Direktur Wildlife Conservation Society (WCS) dan Sekretariat Badak Indonesia Noviar Andayani mengungkapkan, langkah konservasi yang terintegrasi perlu dilakukan untuk menyelamatkan badak.
Ia mengingatkan, badak sumatera merupakan mamalia darat paling terancam punah dan kini hanya terdapat di Indonesia.
Badak sumatera di Vietnam sudah dinyatakan punah pada tahun 2008. Sementara, badak sumatera di Malaysia tinggal 3 ekor dan berada di penangkaran. Artinya, telah punah di alam liar.
"Pembangunan sanctuary adalah salah satu langkah integrasi untuk menyelamatkan badak," kata Noviar dalam konferensi pers, Selasa.
Selain itu, Indonesia juga akan bekerjasama dengan Malaysia untuk perbanyakan populasi badak. Badak dari Malaysia diharapkan bisa meningkatkan keragaman genetik badak sumatera.
Perayaan ulang tahun Delilah dikampanyekan dengan tagar #KadoUntukDelilah. Kampanye lewat media sosial diharapkan meningkatkan kesadaran konservasi badak.
"Mari berdoa sehingga Delilah tidak hanya tumbuh besar tetapi juga bisa menjadi ibu bagi badak-badak berikutnya," kata Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.