Rahasia Kehebatan Hiu dan Kerabatnya dalam Memburu Mangsa Terungkap

Kompas.com - 20/03/2017, 17:56 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Hiu dan kerabatnya, pari serta skate, terkenal sebagai pemburu yang handal di lautan. Mereka mampu memburu mangsa yang tersembunyi di dasar lautan yang berpasir sekalipun.

Kehebatan ikan-ikan bertulang rawan itu terkait dengan adanya organ sensor elektrik. Organ itu membuat pemiliknya bisa mendeteksi sinyal listrik sangat kecil yang berasal dari mangsanya.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 8 Maret 2017 mengungkap cara kerja organ itu dari tingkat sel hingga perilaku.

Nicholas Bellono dan David Julius dari University of California di San Fransisco melakukan penelitian pada ikan skate jenis Leucoraja erinacea.

Mereka mengambil sel sensor elektrik dari organnya dan mengukur arus listrik dalam sel itu saat stimulus listrik diberikan.

"Kami menemukan dua arus listrik utama, kalsium dan potasium, yang berinteraksi satu sama lain," kata Bellono seperti dikutip The Scientist, Rabu (8/3/2017).

Interaksi dua arus itu menghasilkan osilasi yang lantas bertindak sebagai penguat sinyal listrik yang diterima, memungkinkan hiu, skate dan ikan bertulang rawan lainnya mendeteksi sinyal super lemah.

Selanjutnya, Bellono dan Julius melakukan dua eksperimen untuk mengonfirmasi pengaruh aktivitas tingkat sel itu pada perilaku. Eksperimen pertama adalah melihat ekspresi gen.

Sementara, pada eksperimen kedua, peneliti menggunakan obat yang bisa memblokir arus kalsium dan potasium, mengganggu proses penguatan sinyal.

Satu kelompok ikan skate diberi obat sementara kelompok lain tidak. Lantas, di bawah pasir wadah penampung ikan, peneliti meletakkan sumber listrik.

Penelitian mengungkap, ikan yang diberi obat tidak mampu mendeteksi sumber listrik dengan baik. Ini sekaligus mengonfirmasi peran organ sensor elektrik dan arus kalsium dan potasium di selnya dalam perburuan mangsa.

"Penelitian ini menjadi pintu untuk memahami jauh lebih luas biologi serta evolusi pada hewan yang memiliki organ sensor elektrik," kata Duncan Leitch peneliti lain yang terlibat dalam studi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau