5 Mitos tentang Dinosaurus, Jangan Sampai Anda Percaya!

Kompas.com - 10/07/2016, 21:31 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Fosil dinosaurus ditemukan pertama kali pada 1676. Hingga 4 abad sesudahnya kini, pengetahuan manusia tentang hewan tersebut masih belum lengkap. Ada banyak mitos tentang dinosaurus yang tidak benar sama sekali. Berikut diantaranya:

Tak Semua Dinosaurus Berukuran Besar

Dinosaurus diasosiasikan dengan ukuran raksasa. T-rex misalnya, punya pajang 12 meter dan berat badan hingga 5 ton. Argentinosaurus diperkirakan punya panjang 30 meter dan berat 80 ton.

Namun ternyata tidak semua dinosaurus berukuran raksasa. Protoceratops hanya berukuran sebesar domba. Velociraptor berukuran sebesar anjing golden retriver, Hesperonychus raptor hanya seukuran kucing, dan Tianyulong pemakan tumbuh-tumbuhan seukuran kelinci.

Dinosaurus Belum Tentu Bersisik

Dinosaurus dihubungkan dengan buaya atau kadal yang bersisik. Memang, banyak dinosaurus yang bersisik tetapi ternyata tak semua.

Tahun 1970-an, paleontolog mulai berpikir, beberapa dinosaurus mungkin berbulu dan memiliki hubungan kekerabatan dengan burung. Dinosaurus karnivora kecil Sinosauropteryx yang ditemukan tahun 1997 berbulu halus.

Kenyatannya memang demikian. Dinosaurus berbulu pun terus bermunculan seiring penelitian dilakukan. Ornithopoda yang pemakan tumbuhan dan Heterodontosaurus adalah dinosaurus berbulu. Bahkan, T-rex pun mungkin bukan bersisik.

Tak Semua Dinosaurus Berwarna Hijau dan Coklat

Dinosaurus kerap kali di gambarkan dengan warna abu-abu, hijau, dan coklat. Kenyataannya, dinosaurus juga punya warna lain, bahkan juga memiliki pola tertentu pada tubuhnya.

Studi telah mengungkap bahwa dinosaurus juga memiliki melanin sehingga mereka memiliki variasi warna termasuk hitam, putih, dan warna menyerupai warna jahe.

Tidak hanya itu, tubuh dinosaurus juga punya motif garis atau titik-titik di perut atau punggung untuk berkamuflase. Warna mencolok juga digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis mereka.

Bukan Makhluk Jahat

Induk dinosaurus seringkali digambarkan jahat, meninggalkan anak-anaknya begitu saja. Tak ada bukti tentang asumsi yang sama sekali tak berdasar itu.

Ekspedisi Gurun Gobi yang menemukan adanya fosil dinosaurus di atas telur di sarangnya. Fosil itu diduga milik induk dinosaurus yang mati saat mengerami telur-telurnya. Terbukti, hewan itu juga peduli pada keturunannya.

Tak Semua Dinosaurus Punah

Banyak yang menyangka bahwa hantaman asteroid 66 juta tahun lalu yang memicu musim dingin panjang memusnahkan semua dinosaurus. Kenyataannya, tidak.

Diperkirakan kurang dari selusin spesies dinosaurus berbulu kecil selamat dari malapetaka itu. Moyang burung yang merupakan sepupu T-rex adalah dinosaurus yang selamat.

Bukan hanya selamat. Mereka juga berkembang, berevolusi menghasilkan banyak spesies yang eksis hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau