Jejak Manusia Pemakan Kepala Gajah Ditemukan

Kompas.com - 27/06/2016, 20:39 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Lama diduga bahwa manusia purba yang hidup pada masa Paleolitikum atau Zaman Batu memburu gajah sebagai sumber makanan yang berharga.

Dipercaya, mereka bukan hanya memakan daging gajah, tetapi juga mengonsumsi kepalanya, mengambil otak, belalai, bahkan tengkorak dan tulang rahang.

Saat bermigrasi, manusia purba pun membawa serta kepala gajah hasil buruan. Persis seperti manusia modern membawa bekal dengan kotak makan.

Namun aktivitas berburu gajah itu sering diragukan. Pasalnya, ukuran gajah ribuan tahun lalu yang mungkin lebih besar dari saat ini akan menyulitkan.

Riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal Quaternary International mengungkap bahwa manusia purba bukan hanya berburu, namun mengandalkan kepala gajah sebagai sumber kalori.

Aviad Agam dan Ran Barkai dari Arkeolog Universitas Tel Aviv Israel meneliti situs Arkeologi di mana kepala Gajah telah ditemukan.

Mereka memasuki situs manusia purba, seperti situs berumur 1,6 juta hingga 1,3 juta tahun di Republik Djibouti, Afrika, situs berumur 800.000 tahun dan 500.000 tahun di Israel, serta 2 situs berusia 150.000 tahun hingga 13.000 tahun.

Di Gesher Benot Ya'aqov, sebuah situs di Dead Sea Rift Valley, arkeolog menemukan kepiting, ikan, kura-kura serta kerangka 154 gajah, termasuk gigi, gading, tempurung kepala dan dua bagian dalam otak.

Kerangka-kerangka itu milik jenis gajah yang sudah punah, Palaeoloxodon antiquus, dikenal sebagai gajah dengan gading lurus.

Kepala gajah purba bisa menjadi sumber pangan yang baik. Tengkorak gajah Afrika modern (Loxodonta africana) bisa punya bobot bisa 180 kg, dengan komposisi belalai 110 kg, telinga 44 kg, lidah 14 kg, dan otak 6,5 kg.

"Jumlah itu pasti lebih besar, kalau tidak dua kali lipat, pada gajah purba," kata Ran Barkai, peneliti dari Tel Aviv University, seperti dikutip BBC Earth, Rabu (22/6/2016).

Gua Bolomor yang berlokasi di lembah Valldigna, Spanyol menyimpan bukti lain aktivitas manusia purba berburu gajah. Tulang belulang gajah purba ditemukan di area gua yang sulit dijangkau.

"Manusia purba menghancurkan tengkorak dan rahang gajah untuk mengeluarkan lemak yang menutupi honeycomb. Lemak juga bisa didapat dari sekitar mata gajah dan organ yang hanya dimiliki oleh gajah bernama kelenjar temporal," imbuh Barkai.

Hampir seluruh bagian kepala gajah dimanfaatkan oleh manusia purba. Ini menunjukkan bahwa nutrisi yang terkandung pada kepala gajah tinggi. Tak heran jika manusia purna rela mengambil risiko berburu dan membawa kepala gajah.

Studi ini juga sekaligus menjelaskan bahwa pada zaman itu, manusia purba sudah bekerjasama untuk berburu dan juga memindahkan hasil buruan yang besar ke gua tempat mereka tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau