KOMPAS.com - Rusia tengah membangun pesawat ruang angkasa yang didesain untuk membawa manusia ke bulan. Pesawat ini berbobot 11,4 ton dan akan berlabuh di stasiun luar angkasa dan akan membawa kita ke bulan dalam waktu 5 hari.
Rencana ini diungkap oleh Energia, perusahaan yang akan mengembangkan pesawat luar angkasa ini dalam sebuah konferensi internasional the human space exploration di Korolev, dekat Moskow.
Perusahaan tersebut mengungkapkan pesawat luar angkasa bernama Ryvok akan mengangkut kargo serta kosmonot ke permukaan bulan dalam waktu lima hari.
Setiap penerbangan akan menggunakan "acceleator block" sebagai bahan bakar.dan akan dibawa dari bumi menggunakan roket Rusia bernama Angara A5.
Lebih lanjut, proyek Ryvok diklaim mampu memotong biaya untuk sebuah perjalanan ke bulan dengan cara memotong jalur tengah antara bumi dengan bulan.
"Misi Ryvok akan bernilai tiga kali lebih murah daripada misi dari federasi kapal ruang angkasa," kata Yury Makushenko dari Energia seperti dikutip Daily Mail, Kamis (26/5/2016).
Penerbangan menjadi lebih murah karena saat mendekati orbit bulan, Ryvok akan membuka payung sebesar 55 meter persegi, yang berfungsi untuk memperlambat saat pesawat hampir sampai layaknya parasut.
Rencana tersebut hanya salah satu bagian misi Rusia untuk menaklukan bulan.
Agensi luar angkasa lainnya, Roscosmos juga berencana untuk meluncurkan wahana antariksa untuk melakukan pemetaan lokasi sebelum mendaratkan manusia dibulan pada tahun 2030.
Proyek itu sudah dimulai dengan membangun pendarat Luna 25 yang akan membuka jalan bagi eksplorasi manusia ke Bulan.
Secara keseluruhan Rusia akan menyelesaikan misi ke Bulan menggunakan enam peluncuruan yang terpisah. Setiap peluncuran akan mengirimkan sebuah modul baru untuk membangun pangkalan sedikit demi sedikit. Hal ini seperti saat membangun stasiun luar angkasa.
Pembangunan ini diperkirakan akan memakan waktu lebih dari 10 tahun dan akan menjadi sebuah tempat yang permanen.
Pendaratan manusia di Bulan oleh Rusia direncanakan akan dilakukan pertama kali pada tahun 2029.
Terlepas dari rencana tersebut, keinginan Rusia juga akan memicu perlombaan untuk mengekploitasi mineral dan juga sumber lainnya di permukaan bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.