Menggunakan Facebook sebagai media penjaring, kini JAC sudah mengumpulkan lebih dari 100 mahasiswa yang bersedia menjadi relawan pemandu pengamatan.
"Mereka kami beri julukan tim Relawan Gerhana Jogja 2016," kata pembina JAC, Mutoha Arkanuddin, kepada Kompas.com, Selasa (9/2/2016).
Mahasiswa yang dirangkul akan mendapat pembekalan tentang cara aman pengamatan gerhana serta teknik membuat alat pengamatan sederhana.
"Mereka juga berkewajiban melakukan sosialisasi sebelum gerhana. Saat gerhana, mereka akan memandu atau mengawal masyarakat menyaksikan gerhana secara aman," imbuh Mutoha.
Lokasi pengamatan akan dipusatkan di Alun-alun Utara Yogyakarta, depan Masjid Kauman. Namun, di beberapa lokasi lain, pengamatan juga akan diselenggarakan.
JAC beserta tim relawan menargetkan sosialisasi ke 25 sekolah tentang pengamatan gerhana matahari. Hingga kini, sudah 10 sekolah yang meminta program sosialisasi itu.
Kesempatan menjadi tim relawan gerhana masih dibuka. "100 ternyata kurang banyak, kita lagi mau membuka lagi volunteer karena juga ternyata masih banyak yang berminat daftar," ungkap Mutoha.
Fenomena yang terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang memang gerhana matahari total. Namun, warga Yogyakarta hanya bisa melihat gerhana matahari sebagian.
Karena itu, Mutoha mengingatkan kepada warga Yogyakarta, "Tidak ada peluang menyaksikan dengan mata telanjang, harus pakai alat seperti kacamata gerhana."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.