Dua begonia itu memiliki karakteristik yang khas pada daunnya. Keduanya juga merupakan spesies endemik kawasan karst Leuser, patut dilestarikan sekaligus dieksplorasi manfaatnya.
Wisnu H Ardi dari Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dua jenis begonia itu lewat kerjasama dengan Royal Botanic Gardens Edinbrugh, Inggris.
Jenis begonia pertama yang ditemukan dinamai Begonia olivacea. "Daunnya yang kusam tetapi di antara tulang daunnya ungu," ungkap Wisnu.
B livacea merupakan bunga yang mungil. Tangkai daunnya berambut jarang. B olivacea memiliki kekerabatan dengan B nurii dari Klantan dan B droopiae dari Sumatera Barat.
Jenis kedua dinamai B simolapensis. "Kalau jenis ini daunnya mengkilap," kata Wisnu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2015).
Tangkai daun B simolapensis panjang dan berambut lebat. Jenis tersebut tumbuh pada ketinggian 250 - 600 meter di atas permukaan laut.
Begonia yang hidup di kawasan karst secara umum punya karakteristik yang unik, yaitu daun yang lebih tebal dan kemampuan melakukan dormansi pada musim kering.
Wisnu menuturkan, B olivacea dan B simolapensis merupakan tanaman yang evergreen. Namun, pada musim kering, pertumbuhan berlangsung lebih lambat. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal European Taxonomy.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!