Racun Ikan Batu Bisa Bantu Basmi Kanker

Kompas.com - 02/12/2015, 19:15 WIB
KOMPAS.com - Ikan Batu atau Stonefish mungkin merupakan mimpi buruk bagi para penyelam, tapi ikan dengan bentuk yang jelek dan mematikan ini ternyata bisa mengurangi tingkat penolakan transplantasi pada pasien kanker.

Para ilmuwan menemukan kesamaan antara bagian yang mematikan dari bisa ikan batu, dan bagaimana sistem imun manusia bereaksi ketika mereka menolak transplantasi sumsum tulang.

Temuan ini sangat mengejutkan mengingat ikan batu memiliki reputasi yang buruk.
 
"Jika sengatannya tidak membunuh Anda, maka akan bisa ikan batu dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa hingga bisa melumpuhkan dan bahkan mungkin mematikan jaringan tubuh dan karenanya besar kemungkinan anggota tubuh itu perlu diamputasi".
 
Jamie Seymour, seorang profesor dari James Cook University yang mengkhususkan diri pada racun, mengatakan rasa sakit akibat sengatan ikan batu sangat menyiksa.
 
"Ikan batu merupakan salah satu dari beberapa hewan yang kita tahu hanya akan menggunakan racunnya untuk pertahanan," katanya.
 
Tetapi ikan ini ternyata mampu membantu para ilmuwan untuk memahami lebih jauh tentang tubuh manusia.
 
Professor James Whisstock dari Universitas Monash mengatakan racun ikan batu mengandung protein perforin yang memiliki kemampuan untuk membuat lubang didalam sel tubuh.
 
"Kita sangat terkejut ketika menemukan kandungan protein dalam ikan batu ini ternyata berkaitan dengan senjata utama yang digunakan oleh sistem imun tubuh manusia dalam menghilangkan sel-sel yang terinfeksi secara viral dan bersifat ganas seperti sel kanker. "
 
Respon sistem imun ini memainkan peran penting dalam menggagalkan hingga 30 persen dari transplantasi sumsum tulang, yang digunakan dalam pengobatan leukemia.
 
Jadi memahami bagaimana protein ini membentuk pori dapat membantu para ilmuwan menemukan cara untuk mencegah terbentuknya pori-pori tersebut sesering mungkin, terutama melalui pengembangan penekan sistem imun tubuh.
 
"Ini memberi kita gambaran tentang bagaimana protein ini bisa berhimpun menjadi besar dan membentuk pori-pori berbentuk cincin," kata Professor Whisstock.
 
"Dan informasi dari struktur dalam racun ikan batu itu ternyata secara aktif menginformasikan kita mengenai program penemuan obat yang terjadi pada saat ini.

"Struktur racun ikan batu benar-benar memberikan kita sejumlah informasi fantastis mengenai bagaimana mengembangkan molekul yang lebih baik untuk mencegah sistem kekebalan tubuh untuk menjalankan fungsinya ketika kita sedang tidak menginginkannya, misalnya menolak transplantasi organ.
 
Professor Seymour mengatakan racun sesekali bisa mengandung informasi yang penting dan kemungkinan itu perlu di eksplorasi.
 
"Jika Anda bisa mengetahui apa sebenarnya struktur dan komponen dari masing-masing potongan-potongan dalam racun ini, maka kita bisa meneliti struktur tersebut dan akhirnya menemukan senyawa baru dari racun tersebut," katanya.
 
Para peneliti berharap dapat  mengembangkan molekul, yang dapat dipindahkan ke pengaturan klinis medik, dalam tiga tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau