Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Kawah Bulan Terungkap lewat Perayaan Pengamatan di Indonesia

Kompas.com - 20/09/2015, 19:21 WIB
KOMPAS.com - Apa yang Anda tahu tentang bulan yang Anda lihat tiap malam? Mungkin tak banyak selain bahwa bulan berwarna putih, memerah ketika gerhana, serta mengalami beragam fase.

Merayakan International Observe the Moon Night (InOMN), himpunan astronom amatir seluruh Indonesia pada Sabtu (19/9/2015) mengajak publik untuk mengenal lebih banyak tentang bulan.

"(InOMN) diperingati setiap setahun sekali, antara Sepetmber sampai Oktober saat (fase) bulan seperempat," kata pembina Jogja Astro Club (JAC), Mutoha Arkanuddin.

InOMN merupakan proyek yang dirintis Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada tahun 2010. Indonesia selalu ikut serta dalam perayaan ini sejak awal.

Mutoha mengungkapkan, dengan pengamatan bulan, publik dapat merefleksikan bagaimana bulan menjaga bumi, mengetahui mitos-mitos tentang bulan yang kenyataannya, melihat kawah bulan dan mengaguminya.

"Diharapkan dengan mengenal bulan lebih dekat banyak generasi muda tertarik dengan astronomi," ungkap Mutoha kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2015).

Di Yogyakarta, perayaan InOMN dilakukan di dua tempat. JAC merayakan di alun-alun selatan. Ratusan orang dilaporkan ikut serta dalam perayaan itu. Selain mengenalkan bulan, JAC juga mengenalkan roket air.

Pengamatan lain dilakukan di Taman Pintar oleh komunitas Penjelajah Langit dan Taman Pintar Astro Club. Astronom amatir Eko Hadi G melaporkan, hingga penghitungan terakhir, 210 orang ikut serta dalam pengamatan.

Mutoha Arkanuddin/JAC Pengamatan InOMN di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, pada Sabtu (19/9/2015)
Pengamatan juga dilakukan oleh komunitas astronom amatir di Makassar dan Bone. Di Makassar, pengamatan dilakukan di anjungan Pantai Losari sejak senja hingga sekitar pukul 22.00 WITA.

Di ujung barat Indonesia, pengamatan dilakukan oleh komunitas astronom amatir di Blang Padang, Lhokseumawe, dan Banda Aceh. Pengamatan di Lhokseumawe dilaporkan tak terlalu ramai, diduga karena pengaruh kabut asap.

Wilayah Sumatera lain yang melakukan pengamatan adalah Medan. Sementara di Jawa, pengamatan juga dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Di Jakarta, pengamatan dilakukan di Planetarium Jakarta oleh Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ). Pengamatan juga dilakukan di Pejaten Barat.

Pengamatan mengungkap foto-foto menarik tentang bulan. Astronom amatir Muhammad Soleh dengan bantuan teleskop mengungkap keindahan bulan seperempat beserta detail kawahnya. Di Pejaten Barat, bulan diabadikan bersama planet saturnus.

InOMN sengaja dilakukan saat fase bulan seperempat sebab saat itulah kawah-kawah bulan terlihat dengan jelas. Pengamatan juga dilakukan saat malam Minggu sehingga lebih banyak orang terlibat.

InOMN masih akan terus dirayakan. Bagi yang belum sempat merayakannya tahun ini, tahun depan bisa bergabung bersama komunitas astronom amatir terdekat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau