Dengan data dari New Horizon milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), ilmuwan mengungkap bahwa diameter Pluto sebenarnya adalah 2.370 kilometer, lebih lebar sekitar 50 kilometer dari semula.
Punya ukuran yang "bertambah", Pluto kini secara resmi lebih besar dari Eris, salah satu gerombolan planet kerdil yang mengobrit tata surya pada jarak yang lebih jauh dari Neptunus, dan obyek yang turut andil dalam "ditendangnya" Pluto dari statusnya sebagai planet.
Pengetahuan tentang ukuran Pluto penting untuk menguak komposisinya. Sejauh ini, para ilmuwan meyakini bahwa Pluto memiliki lebih banyak es dan lebih sedikit batuan. Namun, kepastiannya masih belum diketahui.
Wahana antariksa New Horizon kini tengah dalam menit-menit terakhir untuk bisa melintas dekat Pluto. Selasa (14/7/2015) sekitar pukul 18.46, New Hirizon diperkirakan tiba di titik terdekat pada jarak 12.500 kilometer.
Sementara itu, konfirmasi masih akan didapatkan pada Rabu (16/7/2015). Ukuran yang lebih besar serta temuan-temuan baru New Horizon lainnya, seperti adanya bintik misterius dan "paus" di ekuator Pluto, membuat ilmuwan semakin optimistis mampu mengungkap lebih banyak misteri.
"Pengetahuan yang kami punya sudah sangat menggiurkan. Sistem Pluto memesona karena keanehannya serta kecantikannya yang asing," kata Alan Stern, pimpinan investigasi New Horizon, seperti dikutip The Guardian hari ini.
"Sistem Pluto adalah fosil-fosil dari masa awal tata surya. Kami akan terus mempelajari tentangnya," kata John Grunsfeld, pimpinan tim ilmuwan yang terlibat ekspedisi New Horizon ini, dikutip Reuters, Rabu.