Studi Luruskan Anggapan Salah Manusia tentang Perilaku Orangutan

Kompas.com - 24/02/2014, 09:36 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Manusia sering menganggap bahwa orangutan selalu menghabiskan waktu dalam hidupnya untuk bergelantungan di pohon dan hanya turun ke tanah bila habitatnya terganggu. Riset terbaru mengungkap bahwa anggapan itu ternyata salah.

Sejumlah peneliti yang diantaranya adalah peneliti orangutan ternama dunia, Erick Meijaard dan Brent Loken, mengobservasi perilaku orangutan Borneo (Pongo pygmaeus) di wilayah hutan Borneo wilayah Kalimantan serta Malaysia dengan bantuan kamera jebak.

Sebelumnya, banyak penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung. Bila terdapat manusia, orangutan memang enggan turun ke tanah. Jadi, bila dikatakan bahwa orangutan hanya turun ke tanah bila habitat terganggu, itu bias.

Riset dilakukan sepanjang tahun 2006 hingga 2013. Dalam kurun waktu tersebut, didapatkan data yang mencakup 159.152 jebak yang ada di 1.409 titik. Hasil riset dipublikasikan di jurnal Scientific Report, Rabu (13/2/2014).

Penelitian mengungkap, baik dalam kondisi habitat yang terganggu maupun tidak, orangutan menghabiskan waktu di tanah lebih banyak dari yang diduga sebelumnya. Ini berlaku bagi prangutan dewasa maupun anak-anak, jantan maupun betina.

Menurut dugaan peneliti, moyang orangutan dahulu menghabiskan lebih banyak waktu di tanah daripada orangutan masa kini. Sehingga, diduga orangutan masa lalu lebih mampu menjangkau wilayah yang luas.

Meski orangutan memang secara alami menghabiskan banyak waktu di tanah juga, pada habitat yang rusak, waktu yang dihabiskan oleh orangutan di tanah jauh lebih banyak. Sebabnya, karena minimnya pohon dan sumber makanan.

Kemampuan orangutan menghabiskan banyak waktu di tanah ini membuatnya punya kapasitas untuk hidup dan bermigrasi di wilayah hutan yang terfragmentasi. Peneliti menyarankan, wilayah hutan yang terfragmentasi seharusnya juga diikutsertakan dalam strategi konservasi orangutan.

Meski orangutan memang bisa hidup di tanah, bukan berarti hutan dan pohon bisa ditebang. Orangutan tetap tidak bisa hidup jauh dari pohon. Risiko orangutan ketika berada di tanah juga besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau