Diberitakan Nature, Selasa (10/12/2013), bukti yang disuguhkan oleh Yoshifumi Hyakutake dari Ibaraki Uniersity, si peneliti yang dimaksud, sangat menarik.
Gagasan bahwa semesta hanya sebuah hologram pertama kali diungkapkan pada tahun 1997 oleh Juan Maldacena.
Dalam gagasan Maldacena, semesta terdiri atas senar yang sangat tipis dan bergetar, yang kemudian memunculkan gravitasi.
Dunia "senar" yang rumit itu eksis dalam 9 dimensi, ditambah dimensi waktu. Namun, dunia itu cuma proyeksi dari semesta dengan dimensi rendah. Semesta "nyatanya" lebih sederhana dan datar.
Mencoba menjelaskan secara lebih sederhana, Kostas Skenderis dari University of Southampton mengatakan bahwa semesta mirip hologram di kartu kredit.
"Ide ini sama dengan hologram biasa di mana citra 3 dimensi disandi pada permukaan dua dimensi, seperti hologram di kartu kredit," katanya seperti dikutip Telegraph, Kamis.
Hyakutake melakukan perhitungan komponen-komponen lubang hitam, seperti energi internal lubang hitam, horison peristiwa (batas antara lubang hitam dan bagian semesta lainnya), dan lainnya.
Sementara itu, Hyakutake juga melakukan perhitungan energi internal kosmos tanpa gravitasi. Hasil perhitungan cocok, mendukung gagasan Maldacena.
Menanggapi riset Hyakutake, Leonard Susskind, fisikawan teoretik di Stanford University di California mengatakan bahwa perhitungan Hyakutake benar.
Susskind mengatakan, memang kebenaran di sini baru kebenaran dalam perhitungan. Namun, hasil riset ini semakin mendekatkan manusia pada gagasan Maldacena.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.