YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Kementerian tentang Pengurangan Risiko Bencana ke 5 di Yogyakarta resmi ditutup Kamis (25/10/2012). Konferensi ini menghasilkan 7 rekomendasi terkait pengurangan risiko bencana yang termuat dalam Deklarasi Yogyakarta.
Dalam penutupan konferensi yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, menyampaikan 7 butir rekomendasi Deklarasi Yogyakarta tersebut.
Butir pertama menyebutkan pentingnya integrasi antara upaya penanggulangan bencana dengan adaptasi perubahan iklim. Langkah ini juga diharapkan dapat melibatkan kalangan yang rentan dampak bencana seperti perempuan, anak-anak, lansia dan yang punya keterbatasan fisik.
Kedua, konferensi menyatakan pentingnya kajian terhadap risiko finansial akibat bencana. Dukungan finansial mencukupi untuk masyarakat lokal perlu diupayakan dengan mengidentifikasi lembaga-lembaga yang potensial menjadi donor.
Dalam butir ketiga, dinyatakan bahwa pengurangan risiko bencana perlu melibatkan komunitas lokal dan menguatkan tata kelolanya. Kearifan lokal perlu dipertimbangkan dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Pentingnya membangun ketahanan masyarakat lokal menjadi butir keempat. Pembangunan sekolah dan rumah sakit tahan bencana, kapasitas sosial ekonomi dan infrastruktur tahan bencana diperlukan.
AMCDRR ke 5 di Yogyakarta merupakan pertemuan kedua terakhir sebelum berakhirnya Hyogo Framework of Action (HFA) yang dinisiasi 2005 - 2015. Perlu dirancang strategi pengurangan risiko bencana setelah 2015.
Pada butir kelima, negara-negara diminta untuk mengidentifikasi hal-hal yang akan dicapai pasca 2015 serta menyertakan cara-cara pengukuran yang efektif. Kemampuan pemerintah, keterlibatan publik dan pengetahuan masyarakat tentang bencana dievaluasi.
Butir keenam menyatakan perlunya mengurangi faktor-faktor risiko bencana. Sementara, butir ketujuh menjelaskan pentingnya mengkaji isu lain dalam HFA, misalnya langkah pengurangan bencana yang inklusif.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Sugeng Triutomo, mengungkapkan, "Deklarasi ini menyatakan bagaimana pemerintah menyusun kerangka kerja yang lebih mengakar pada lokal dan komunitas. Lalu juga soal rencana, risik assesment dan financing."
AMCDRR ke 5 diikuti oleh delegasi dari 72 negara peserta. Sejumlah pihak seperti lembaga swadaya masyarakat dan media juga terlibat. Salah satu yang menonjol dalam konferensi adalah keinginan anak-anak dan orang dengan keterbatasan fisik untuk berperan mengurangi dampak bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.