Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat Ada di Balik Jatuhnya Phobos-Grunt?

Kompas.com - 17/01/2012, 19:19 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

MOSCOW, KOMPAS.com - Pihak Rusia, Selasa (17/1/2012), mengatakan bahwa jatuhnya wahana antariksa Phobos-Grunt bisa diakibatkan oleh radiasi darat dari wahana milik Amerika Serikat.

"Ada teori seperti itu," kata Yuri Koptev, kepala komite sains di perusahaan teknologi milik negara Russian Technologies pada kantor berita Ria Novosti. "Untuk membuktikan teori itu, balok seukuran Phobos-Grunt akan diujicoba untuk diekspos dengan paparan radiasi Amerika Serikat yang tak sengaja diterima," ungkap Koptev yang juga mantan kepala lembaga antariksa Rusia, Roscosmos.

Deputi Perdana Menteri, Dmitry Rogozin, mengatakan bahwa banyak kegagalan misi antariksa Rusia diakibatkan oleh periode gelap industri antariksa negara itu pada tahun 1990-an. Namun, ia mengatakan, "Jika kami mengkonfirmasi bahwa ada fakta keterlibatan asing pada wahana antariksa kami di wilayah Bumi yang tidak bisa kami lihat, kami bisa punya kesimpulan berbeda."

Pernyataan Rusia tentang sebab jatuhnya Phobos-Grunt ini datang beberapa lama setelah Rusia mengeluarkan pernyataan bahwa misi antariksanya mungkin disabotase. Vladimir Popovkin dari pihak Rusia bertanya-tanya, mengapa kegagalan misi antariksa Rusia akhir-akhir ini selalu terjadi di wilayah barat Bumi. "Saya tak ingin menyalahkan siapa pun, tapi ada beberapa upaya kuat yang bisa dilakukan untuk melawan wahana antariksa itu," kata Popovkin.

Phobos-Grunt diluncurkan 8 November 2011 lalu untuk menuju Phobos, bulan Mars. Wahana ini kemudian macet di orbit, tak bisa dikontak hingga akhirnya jatuh ke wilayah Samudera Pasifik pada Senin dini hari WIB. Wahana berbiaya 165 juta dollar AS ini bukan misi pertama Rusia yang gagal. Sebelumnya, pesawat tak berawak Rusia juga jatuh di wilayah Siberia. Rusia juga gagal meluncurkan satelit navigasi beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com