Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh para peneliti lain, seperti mengambil spektra dan menggunakan perangkat lunak pemodelan untuk mereplikasi struktur yang menghasilkan spektrum yang sama atau serupa.
Baca juga: Meteorit Murchison Mengandung Material Stardust Tertua di Bumi
Metode ini diklaim dapat membantu menentukan apakah struktur tersebut merupakan protein atau jenis polimer yang berbeda.
Teknik serupa juga dapat diterapkan pada meteroit lain yang mengandung asam amino, untuk menentukan apakah struktur yang sama dapat ditemukan.
Tremblay menjelaskan, penelitian terkini di Stasiun Luar Angkasa Internasional mengindikasi protein dapat terbentuk dengan mudah di luar angkasa karena gravitasi yang kecil.
Astronot juga telah membuktikan dengan membuat molekul protein dalam skala besar yang cukup stabil untuk dibawa ke Bumi.
"Jadi kami percaya protein itu ada di luar angkasa. Tetapi, kalau kami berhasil menemukan bukti serta strukturnya, saya kira itu akan sangat menarik," ujar Tremblay.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.