Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh Mana Perkembangan Obat dan Vaksin Covid-19? Ini Detailnya

Kompas.com - 03/03/2020, 16:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Sumber statnews

CureVac mengatakan akan siap mengetes vaksin Covid-19 beberapa bulan mendatang. Dua perusahaan ini juga menginisiasi Mobile mRNA Manufacturing Technology, yang secara teoritis bisa membuat vaksin di wilayah mana saja yang terkena epidemi.

4. GlaxoSmithKline (Inggris)

GlaxoSmithKline adalah salah satu perusahaan produsen vaksin terbesar di dunia. Perusahaan ini bekerja sama, dalam hal ini meminjamkan teknologi pembuatan vaksinnya, pada perusahaan farmasi berbasis di Chengdu yaitu Clover Biopharmaceutials.

Baca juga: Tim Peneliti Inggris Mulai Pengujian Vaksin Virus Corona pada Tikus

Vaksin untuk Covid-19 rencananya dibuat untuk meningkatkan sistem imun, sehingga menangkal infeksi secara keseluruhan.

5. Inovio Pharmaceuticals (Pennsylvania)

Inovio telah menghabiskan lebih dari 4 dekade terakhir untuk membuat obat-obatan berbasis DNA. Perusahaan ini percaya bahwa DNA juga bisa digunakan sebagai vaksin penangkal virus SARS-CoV-2.

Inovio Pharmaceuticals bekerja sama dengan perusahaan asal China, Beijing Advaccine Biotechnology, membuat vaksin yang disebut INO-4800.

Kedua perusahaan tersebut akan melakukan uji klinis akhir tahun ini.

6. Johnson & Johnson (New Jersey)

Johnson & Johnson sebelumnya juga cepat tanggap terhadap virus Ebola dan Zika. Perusahaan ini sedang dalam tahap pengembangan vaksin yang memperkenalkan manusia dengan virus yang sudah tidak aktif.

Hal tersebut dinilai akan meningkatkan imun tanpa infeksi terlebih dahulu.

Dalam waktu yang sama, Johnson & Johnson bekerja sama dengan Biomedical Advanced Research and Development Authority membuat sebuah obat untuk menangani pasien yang terinfeksi Covid-19.

7. Regeneron Pharmaceuticals (New York)

Regeneron dikenal luas karena kemampuannya membuat antibodi manusia dari gen tikus. Perusahaan tersebut saat ini tengah mengembangkan antibodi dari tikus yang diinfeksi SARS-CoV-2 dalam jumlah sedikit.

Jika semuanya berjalan lancar, Regeneron akan siap uji klinis terhadap manusia akhir musim panas ini.

Halaman:
Sumber statnews
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com