Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertensi Dijuluki Penyakit Silent Killer, Kenali 6 Faktor Risikonya

Kompas.com - 27/02/2020, 17:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi disebut penyakit silent killer yang dapat menyebabkan kerusakan organ hingga kematian. Disebut pembunuh senyap karena penyakit ini bisa datang tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala.

Kerusakan organ akibat komplikasi hipertensi akan tergantung pada besarnya peningkatan tekanan darah, lamanya kondisi tekanan darah tidak terdiagnosis, dan apakah diobati atau tidak.

Sebagai antisipasi dan waspada dari hipertensi ini, para ahli medis selalu mengingatkan semua orang untuk mengetahui faktor risiko yang mungkin dapat menjadi pemicu terjadinya hipertensi.

Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI), Dr dr Tunggul D Situmorang SpPD-KGH mengatakan, dengan mengetahui faktor risiko yang dimiliki akan membantu seseorang lebih waspada dan peduli pada kesehatan.

Mengetahui faktor risiko hipertensi juga dapat mencegah kerusakan organ tertentu akibat hipertensi.

Baca juga: Disebut Silent Killer, Kenali Gejala dan Penyebab Hipertensi

Setiap organ yang memiliki pembuluh darah, berpotensi mengalami kerusakan akibat komplikasi. Kerusakan organ yang bisa muncul antara lain gangguan pada ginjal dan jantung, kebutaan pada mata, stroke, hingga kematian.

"Banyak faktor risiko lain orang hipertensi itu yang menentukan organ mana yang jadi target, misal nanti kena asam urat, atau gangguan syaraf jadi stroke atau kardiovaskular bisa kena penyakit jantung, tergantung faktor risikonya apa," kata Tunggul dalam acara Cegah Kerusakan Organ Akibat Hipertensi, di InaSH House Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Berikut faktor-faktor risiko yang memicu hipertensi dan komplikasinya yang perlu Anda ketahui:

1. Diabetes

Tunggul mengtakan, seseorang yang memiliki kadar kolesterol dan kadar gula yang tinggi berisiko memiliki diabetes.

Jika hal ini terjadi, risiko komplikasi dari diabetes dan hipertensi yang akan terjadi adalah munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah, atau disebut kardiovaskular.

"Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktor risiko kardiovaskular lain, maka akan meningkatkan mortalitas (kematian) dan morbiditas (kesakitan) akibat gangguan kardiovaskularnya tersebut," kata Tunggul.

2. Usia

Beberapa faktor penyebab hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.

"Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com