Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada 8 Faktor Risiko Kanker Paru Ini, dari Asbes hingga Radon

Kompas.com - 12/02/2020, 20:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Untuk menghindari penyakit kanker paru, Anda sebaiknya mengetahui beberapa faktor risiko yang sangat rentan sekali diidap pria dan berujung pada kematian.

Untuk diketahui, kanker paru tidak terjadi hanya karena satu faktor risiko saja. Berikut 8 faktor risiko yang dapat memicu kanker paru.

1. Perokok aktif

Menjadi seorang perokok aktif telah terbukti dari banyak penelitian medis bahwa itu memicu berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan saluran pernapasan dan kanker.

Ketua Pokja Kanker Paru Perhimpunan Dokter Pari Indonesia (PDPI), dr Elisna Syahruddin PhD SpP(K), mengatakan kanker paru tidak terjadi hanya karena satu faktor risiko saja.

Baca juga: Perlunya Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru, Kenapa?

"Faktor risiko jarang sekali hanya satu," kata Elisna dalam acara bertajuk Harapan dan Tantangan: Penatalaksanaan Kanker Paru di Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Di dalam asap terkandung lebih dari 70 komponen bahan yang dapat menyebabkan kanker.

"Apapun jenis rokoknya, selama berbentuk asap risikonya sama. Entah itu kretek konvensional, apalagi vape itu asapnya lebih kental daripada konvensional," kata Elisna.

2. Perokok pasif

Satu orang perokok aktif dapat membuat risiko terkena penyakit kanker paru pada orang-orang disekitarnya juga.

"Satu orang perokok aktif dia membuat banyak orang berisiko kanker paru. Bukan cuma orang di rumah saja, tetapi di lingkungan lain, tempat kerja, ranah publik dan lain-lain," kata dia.

Baca juga: Mengenal Beberapa Pengobatan Kanker Paru, Nomor 4 Paling Baru

3. Keturunan

Memiliki riwayat keluar yang pernah mengidap kanker paru, menjadi salah satu faktor risiko genetika seseorang dapat mengidap kanker paru juga.

Namun, hal ini bukan berarti setiap keturunan akan terkena kanker paru.

"Ingat tidak diturunkan tetapi kerentanan dia lebih tinggi dari pada anggota keluarga yang tidak ada kanker paru," kata Elisna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com