Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Gelembung Es, Bisakah Ungkap Kehidupan di Exoplanet?

Kompas.com - 10/02/2020, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber SPACE.COM


KOMPAS.com - Peneliti menemukan kehidupan mikroskopis pada sebuah gelembung es yang mudah terbakar. Gelembung ini mungkinkah dapat menjadi kunci untuk mengetahui kehidupan di exoplanet?

Dalam mempelajari es yang yang mudah terbakar, para peneliti telah menemukan gelembung mikroskopos dalam materi aneh yang mengandung kehidupan di dalamnya.

Temuan ini, seperti melansir dari Space, Sabtu (8/2/2020), diklaim dapat mengonfirmasi kehidupan di luar Bumi.

Es yang mudah terbakar atau metana hidrat, dibuat ketika has metana terperangkap dalam struktur molekul es.

Baca juga: Exoplanet dengan Lautan Magma Bisa Memakan Langit Sekitarnya

Lapisan gas dan es beku ini mengandung gelembung minyak dan air mikroskopis.

Dalam sebuah studi baru menjelaskan para ilmuwan mempelajari es yang mudah terbakar di Laut Jepang dan menemukan makhluk hidup mikroskopis di dalam gelembung-gelembung kecil.

Temuan itu berasal dari studi kyang dilakukan Profesor Ryo Matsumoto dari Meji University di Jepang.

Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah es yang mudah terbakat dapat digunakan sebagai sumber green energy. Penelitian ini menemukan hal itu dengan cara yang unik.

Baca juga: NASA: Gelembung Metana di Danau Arktik adalah Kabar Buruk

Glen T. Snyder, seorang peneliti dari Meji University dan penulis utama studi ini, mencoba melelehkan hidrat untuk mempelajarai gas metana yang terkandung di dalamnya.

Snyder memperhatikan bubuk dengan sedikit spheroids mikroskopis yang berisi bola-bola kecil dengan inti gelap di dalamnya. Temuan itu sangat aneh, sehingga dia mengumpulkan timnya untuk menyelidikinya lebih lanjut.

"Dalam kombinasi dengan bukti lain yang dikumpulkan tim saya, hasilnya menunjukkan kehidupan yang berkembang di dalam gelembung es itu," ungkap Stephen Bowden dari University of Aberdeen's School of Geosciences di Skotlandia, rekan penulis studi ini.

Bahkan, kata dia, di bawah suhu yang sangat dingin, pada tekanan yang sangat dingin, dengan hanya minyak dan air asin sebagai sumber makanan, kehidupan di dalam gelembung es itu tetap berkembang.

Jadi, bagaimana cara kerja untuk mencari kehidupan di luar Bumi?

Metana dalam metana hidrat diketahui terbentuk sebagai mikroba yang mendegradasi bahan organik di dasar laut.

Akan tetapi yang tidak terduga yakni mikroba terus tumbuh dan menghasilkan spheroid tersebut, meski sepanjang waktu diisolasi dalam kantong kecil yang dingin dan gelap.

"Tentu saja ini memberikan putaran positif ke tempat-tempat gelap yang dingin, dan membuka petunjuk menarik tentang keberadaan kehidupan di planet lain," jelas Snyder.

Baca juga: Google Doodle Rayakan Penemuan Eksoplanet, Planet Serupa Bumi

Dalam makalah penelitian yang diterbitkan 5 Februari di jurnal Scientific Reports ini, Bowden menambahkan temuan itu mungkin dapat menjadi petunjuk penting pencarian kehidupan di exoplanet.

Asalkan, lanjut Bowden, mereka memiliki es dan sedikit panas, semua planet yang dingin dapat menampung habitat mikro bagi mikroba yang membangun bintang kematian mereka sendiri.

"Serta mereka mampu membuat atmosfer dan ekosistem kecil mereka sendiri seperti yang kami temukan (petunjuk kehidupan di exoplanet) di sini," jelas Bowden.

Baca juga: Ada Gelembung yang Melindungi Bumi dari Bahaya, NASA Mengungkapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SPACE.COM
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com