Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Populasi Lebah di Eropa Turun Drastis, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 08/02/2020, 20:02 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan mengungkapkan populasi lebah di seluruh Eropa dan Amerika Utara menurun drastis. Penyebabnya diklaim karena suhu yang lebih panas dan ekstrim dari biasanya.

Bahkan, studi menunjukkan kemungkinan populasi lebah hidup di tempat tertentu telah menurun sebesar 30 persen dalam satu generasi manusia.

Tingkat penurunan ini tampaknya konsisten dengan kepunahan massal yang dikatakan para ilmuwan.

Penulis utama studi tersebut Peter Soroye, seorang mahasiswa PhD di University of Ottawa mengatakan timnya menemukan populasi lebah telah menghilang di daerah-daerah yang suhunya semakin panas.

Baca juga: Bak Pakai Kulkas, Begini Rahasia Lebah Awetkan Makanan

“Jika penurunan berlanjut pada kecepatan ini, banyak dari spesies ini bisa menghilang selamanya dalam beberapa dekade," ujarnya seperti dilansir The Guardian (7/2/2020).

Tim menggunakan data yang dikumpulkan selama periode 115 tahun pada 66 spesies lebah di seluruh Amerika Utara dan Eropa untuk mengembangkan model simulasi skenario "kekacauan iklim".

Setelah itu, mereka dapat melihat bagaimana populasi lebah telah berubah selama bertahun-tahun dengan membandingkan lokasi di mana serangga sekarang dengan tempat mereka dulu.

Baca juga: Hari Lebah Sedunia, Serangga Kecil Penopang Ketahanan Pangan Dunia

Hasilnya, Dr Tim Newbold, dari Pusat Penelitian Biodiversitas & Lingkungan University College London, mengatakan pihaknya terkejut melihat betapa banyak dampak dari perubahan iklim yang menyebabkan penurunan populasi lebah.

Newbold memaparkan penemuan tersebut menunjukkan penurunan yang jauh lebih besar yang mungkin dapat terjadi jika perubahan iklim dipercepat di tahun-tahun mendatang.

"Hal ini menunjukkan kita perlu upaya besar untuk mengurangi perubahan iklim jika kita ingin melestarikan keanekaragaman lebah," sambung Newbold.

Lebah memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman seperti tomat, labu, dan beri.

Sehingga, para peneliti menilai penelitian ini adalah metode yang dapat digunakan untuk memprediksi risiko kepunahan lebah.

Prof Jeremy Kerr, dari University of Ottawa menambahkan penelitian ini juga memberikan harapan dengan menunjukkan cara yang dapat diambil untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap populasi lebah.

"Selain itu, untuk memelihara organisme lain sebagai perlindungan mereka, seperti pohon, semak atau lereng yang dapat membuat lebah keluar dari udara panas," jelas Kerr.

Menurutnya, dalam upaya mengatasi perubahan iklim, salah satu yang dinilai dapat membantu menjaga populasi lebah adalah dengan mengurangi emisi gas buang.

Baca juga: Jangan Sampai Salah Lagi, Kenali Bedanya Lebah dengan Tawon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com