Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Langka, Ada Rambut Tumbuh di Gusi Perempuan Ini

Kompas.com - 06/02/2020, 08:46 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus langka terjadi pada seorang perempuan di Italia.

Ketika tahun 2009, kala berusia 19 tahun, perempuan muda yang tak disebutkan namanya ini mengunjungi dokter di University of Campania Luigi. Saat itu ia mengeluh kalau ada rambut seperti bulu mata yang tumbuh dari gusinya.

"Pada 2009, kami melaporkan sebuah kasus seorang wanita muda yang memperlihatkan rambut pada epitel sulkular papilla retroincisor palatal," tulis para spesialis melaporkan dalam studi kasus terbaru mereka, seperti dilansir Science Alert, Rabu (5/2/2020).

Berdasarkan sebuah laporan terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology and Oral Radiology edisi Ferbruari, perempuan ini didiagnosis menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Gigi Sensitif terhadap Rasa Sakit?

Sindrom itu merupakan kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar hormon seks dalam tubuh.

Sindrom PCOS ini, menurut National Institutes of Health kemudian dapat menyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebihan, termasuk kelebihan rambut pada wajah dan tubuh.

Kasus langka, rambut tumbuh di gusi. Kondisi ini disebabkan oleh sindrom PCOS dan belum ada obatnya. Kasus langka, rambut tumbuh di gusi. Kondisi ini disebabkan oleh sindrom PCOS dan belum ada obatnya.

Perawatan pasien itu pun dilakukan dengan cara operasi kecil untuk menghilangkan rambut-rambut di gusi.

Selanjutnya, ia juga diberi pil KB untuk membantu mengatur kadar hormon. Beberapa bulan selanjutnya, dokter tidak melihat tanda-tanda adanya pertumbuhan rambut pada gusi.

Namun ternyata enam tahun kemudian, saat berusia 25 tahun, perempuan itu datang kembali ke klinik yang sama dengan rambut di gusinya. Ia mengatakan kepada dokter kalau telah berhenti minum pil KB yang diresepkan.

Dokter melihat kalau perempuan tersebut memiliki rambut berlebih di dagu, leher, serta di dalam mulutnya.

Kali ini dokter tidak hanya menghilangkan rambut-rambut tersebut, dokter juga mengambil sebagian kecil jaringan untuk memeriksanya.

Dalam laporan tidak dijelaskan lebih lanjut apakah pasien melanjutkan pengobatan menggunakan pil KB atau memiliki gangguan kesehatan akibat ada rambut-rambut di mulutnya.

Baca juga: Bahaya Langsung Sikat Gigi Setelah Makan dan Minum

Namun seorang peneliti gigi klinis di Universitas Foggia mengatakan, hingga saat ini belum ada obat untuk PCOS sehingga ada risiko rambut-rambut itu kembali tumbuh.

"Tidak ada obat untuk PCOS, dan karena itu wanita itu berisiko rambutnya kembali," ujar Dr. Khrystyna Zhurakivska, seorang peneliti gigi klinis di Universitas Foggia, mengatakan kepada Gizmodo.

Namun, perawatan lanjutan dengan kontrasepsi hormonal sebenarnya akan mengurangi gejala-gejalanya.

Catatan medis yang minim mengenai kelainan medis itu membuat para dokter mengalami kesulitan untuk mencari tahu mengapa ini terjadi.

Para ahli pun masih belum menemukan jawaban mengapa jaringan gusi bisa menumbuhkan rambut.

Berdasarkan studi literatur mengungkapkan hanya lima kasus serupa yang pernah ditemukan. Dan semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Tetapi dengan adanya kasus baru setidaknya akan membuat para ahli untuk lebih siap jika ada pasien lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com