Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Pakaian dan Makanan Impor Bukan Media Penyebar Virus Corona

Kompas.com - 28/01/2020, 07:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat diminta tidak percaya begitu saja kalau ada yang mengatakan bahwa penyebaran virus corona bisa berasal dari pakaian bekas impor ataupun buah dari China.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr Anung Sugihantono menegaskan, sampai saat ini mekanisme penularan yang sesungguhnya belum diketahui.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih dalam penyelidikan dan pengawasan terhadap kasus virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara selain wilayah asalnya, yaitu di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Namun, dugaan yang paling kuat penyebaran tersebut terjadi melalui kontak langsung.

Baca juga: Kemenkes: Tidak Ada Orang yang Terjangkit Virus Corona di Indonesia

Kontak langsung terjadi saat kita berbicara dengan orang yang terjangkit atau baru pulang dari Wuhan yang mungkin memiliki virus tetapi belum ada gejalanya.

Selain itu, juga bisa melalui udara di sekitar ketika Anda serta melalui droplet.

Droplet merupakan partikel kecil dari mulut (air liur) penderita yang mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.

"Tidak ada ceritanya pakaian, termasuk baju bekas atau makanan impor dari China bisa menyebar (virus corona) melalui itu," kata Anung di Gedung Kemenkes RI, Senin (27/1/2020).

Asalkan semua barang tersebut dicuci dengan bersih, tidak akan ada masalah.

Namun, ini tak hanya barang yang dibeli dari China. Semua barang yang dibeli dari mana pun harus mendapat perlakuan yang sama, yakni dicuci sampai bersih.

Hal yang perlu diwaspadai juga adalah untuk tidak dekat-dekat dengan pasar unggas, hewan liar yang diduga menjadi sumber penularan.

Selain itu, antisipasi diri untuk menggunakan masker saat berada di dekat orang yang sedang batuk-batuk ataupun flu.

Baca juga: Pernah Hadapi Flu Burung, Ini Kesiapsiagaan untuk Hadapi Virus Corona

Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi tubuh Anda dan menemukan beberapa gejala, seperti demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius, batuk, pilek, merasa tidak enak badan, dan sesak napas, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Namun, untuk memastikan positif atau negatifnya seseorang terhadap virus corona ini, konfirmasi langsung hanyalah melalui pengecekan kesehatan di Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kemenkes.

Hasilnya akan diketahui dalam waktu dua atau tiga hari setelah pemeriksaan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com