KOMPAS.com - Virus misterius yang menyebabkan wabab pneumonia di kota Wuhan, China diidentifikasi sebagai virus corona jenis baru.
Virus yang mengganggu pernapasan itu dinamai novel coronavirus atau 2019-nCoV.
Kabar terakhir tentang virus ini, dipastikan dapat menular dari manusia ke manusia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan, pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia, atau kerusakan fisik paru.
"Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia," tulis PDPI dalam siaran resminya.
Baca juga: Update Virus Corona China, Dipastikan Bisa Menular Antar-Manusia
Pneumonia dibagi menjadi tiga yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital acquired pneumonia (HAP), dan ventilator associated pneumonia (VAP).
Ketiga jenis pneumonia ini dibedakan berdasarkan darimana sumber infeksi.
Pneumonia yang sering terjadi dan dapat bersifat serius bahkan kematian yaitu pneumonia komunitas.
Namun, pneumonia yang mewabah di Wuhan, China bukan salah satu dari ketiganya.
Hasil pengkajian menduga kuat bahwa etiologi kasus-kasus ini terkait dengan Severe Acute Respiratory Infection (SARS) yang disebabkan Coronavirus dan sudah pernah menimbulkan pandemi di dunia pada tahun 2003.
"Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) merilis jenis Betacoronavirus yang menjadi outbreak di Wuhan, terdapat 5 genom baru, yang berbeda dari SARS-coronavirus dan MERS-coronavirus," kata PDPI dalam siaran resminya.
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek, dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS.
Beberapa coronavirus diketahui beredar diperedaran darah hewan.
Orang yang tertular virus corona Wuhan biasanya akan mengalami gejala demam, lemas, batuk kering dan sulit bernapas. Beberapa kondisi ditemukan lebih berat. Pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.
Metode transmisi dan masa inkubasi belum diketahui hingga saat ini. Berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan.
Selain di Wuhan, beberapa Negara melaporkan kasus-kasus suspek serupa dengan di Wuhan yaitu di Singapura, Seoul, Thailand dan Hongkong.
Berdasarkan data United Nations Maret 2018, terdapat banyak negara atau tempat yang menjadi tujuan pengunjung dari Wuhan di antaranya Bangkok, Hong Kong, Tokyo, Singapura, Denpasar Bali, Macau, Dubai, Sydney dan masih banyak negara lainnya.
"Namun, WHO belum merekomendasikan secara spesifik untuk traveler atau restriksi perdagangan dengan Tiongkok. Saat ini WHO masih terus melakukan pengamatan," ujar PDPI.
Belum ada vaksin, lakukan 4 hal ini
Terdapat beberapa vaksin pneumonia yang ditujukan untuk mencegah pneumonia, namun tidak bisa mencegah pneumonia yang sedang mewabah saat ini karena disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Menyikapi hal ini, PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) menyarankan warga melakukan 4 hal, antara lain:
1. Masyarakat jangan panik.
2. Masyarakat tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke RS terdekat
3. Health Advice
Baca juga: Kronologi Virus Corona di China, dari Pasar hingga Korea Selatan
4. Panduan bepergian ke luar negeri, khususnya China