Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Sejak Abad Ke-19, Suhu Tubuh Normal Manusia Berubah

Kompas.com - 13/01/2020, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Laporan studi teranyar mengatakan, sejak abad ke-19 suhu normal manusia mengalami perubahan. Bukan lagi 37 derajat Celsius, tapi 36,6 derajat Celsius.

Pada 1851, seorang dokter Jerman bernama Carl Reinhold August Wunderlich mensurvei 25.000 orang di satu kota. Dia kemudian menetapkan bahwa 37 derajat Celsius adalah suhu normal tubuh manusia.

Namun karena perubahan fisiologis, analisis dan survei terbaru menunjukkan suhu normal manusia saat ini lebih rendah dari yang ditetapkan selama ini (37 derajat Celsius).

Sebuah penelitian yang terbit di jurnal eLife, memeriksa lebih dari 35.000 orang Inggris, dan 250.000 di antaranya memiliki suhu oral 36,6 derajat Celsius.

Baca juga: Mengukur Suhu Tubuh Anak Saat Demam

Tim ilmuwan berhipotesis, perbedaan suhu yang diamati sejak abad ke-19 hingga hari ini adalah nyata.

Selain itu, perubahan suhu tubuh dari waktu ke waktu memberikan petunjuk fisiologis penting untuk perubahan kesehatan dan umur manusia sejak Revolusi Industri.

Kebanyakan dari kita hanya mengukur suhu tubuh saat demam. Padahal, suhu tubuh bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kebiasaan gaya hidup, usia, dan suhu lingkungan.

Suhu tubuh juga merupakan penanda kesehatan metabolisme yang juga dikaitkan dengan umur dan ukuran tubuh.

Pengujian

Untuk menguji hipotesisnya, para ahli menganalisis tiga data besar.

Pertama, mencakup data tahun 1862-1930 dari veteran tentara sekutu pada Perang Dunia.

Data kedua dari riset kesehatan nasional Amerika Serikat antara tahun 1971-1975.

Data terakhir diambil dari Stanford Translational Research Integrated Database Environment, yang diambil pada rentang 2007-2017. Total ada 677.423 pengukuran suhu yang dilakukan.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Antibiotik Digunakan saat Batuk, Diare dan Demam?

Apa yang menyebabkan suhu tubuh lebih dingin?

Menjawab pertanyaan ini, Dr. Julie Parsonnet, seorang profesor kedokteran, peneliti kesehatan studi ini mengatakan, perubahan suhu dulu dan sekarang dipengaruhi oleh perubahan fisiologis.

"Lingkungan tempat tinggal kita berubah. Ini termasuk suhu rumah, kontak kita dengan mikroorganisme, dan makanan yang kita konsumsi," kata Parsonnet seperti dilansir Medical News Today, Minggu (12/1/2020).

Sebagai contoh, AC dan pemanas ruangan menghasilkan suhu ruangan yang lebih konsisten. Ini membuat tubuh tak perlu mengeluarkan energi untuk mempertahankan suhu yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau