Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2020, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Semua orang memiliki tahi kuping. Namun, tahukah kita apa guna kotoran di telinga itu?

Tahi kuping atau yang dalam bahasa Inggris disebut earwax merupakan penumpukan minyak yang disebut cerumen. Ini adalah pelindung bagi telinga kita.

Dilansir WebMD, tahi kuping punya fungsi penting, yakni untuk melumasi dan melindungi telinga dari kotoran dan debu yang berasal dari luar tubuh.

Tanpa tahi kuping, telinga kita akan selalu merasa gatal. Selain itu, telinga bagian dalam dan otak juga berisiko.

Jika boleh disebut, tahi kuping ibarat penjaga benteng tubuh.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia : Kenapa Ngiler Jadi Kebiasaan saat Tidur?

Menurut Harvard Health, kotoran telinga muncul karena ada percampuran sekresi dari keringat dan kelenjar sebaceous di dinding telinga luar.

Ketika rahang bergerak untuk berbicara atau mengunyah, sekresi itu bergerak perlahan melalui saluran telinga dan keluar melalui telinga.

Akhirnya, kebanyakan dari sekresi itu mengering dan mengelupas.

Jika telinga Anda berbulu, tahi kuping bisa tersangkut di bulu-bulu itu. Alat antu denagr dan saluran sempit juga dapat menyebabkan lebih banyak tahi kuping menumpuk.

Perlukah membersihkan kotoran?

Banyak ahli THT sepakat, tahi kuping tak perlu dibersihkan dengan alat apapun itu.

Pasalnya, menggunakan alat seperti cotton bud berisiko membuat kotoran mengeras atau lebih buruk lagi mengenai gendang telinga kita.

Sebagai gantinya, cukup bersihkan kulit luar telinga dengan kain lembab. Itu saja, tak perlu yang lain.

Penumpukan kotoran telinga

Jika Anda mengalami gejala seperti infeksi telinga, berdengung, sulit mendengar, atau sakit telinga, mungkin Anda mengalami penumpukan kotoran telinga berlebih.

Mayo Clinic pernah menyarankan untuk memberi tetes minyak mineral, baby oil, atau hidrogen peroksida ke dalam telinga untuk melembutkan kotoran telinga.

Setelah satu atau dua hari, gunakan bulb spuit untuk menyemprotkan sedikit air hangat ke saluran telinga. Kemudian miringkan kepala agar kotoran mengalir keluar.

Jika solusi ini sudah dilakukan dan Anda masih merasa tak nyaman, Anda mungkin mengalami penumpukan telingan yang lebih serius. Untuk itu, kunjungi dokter Anda.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Alasan Kuku Tangan Cepat Tumbuh Dibanding Kaki

Masalah penumpukan kotoran telinga berlebih dialami banyak orang. Setidaknya sekitar 12 juta orang di dunia menemui petugas medis setiap tahun untuk masalah ini.

"Pada pasien lanjut usia, penumpukan kotoran telinga cukup umum. Ini salah satu alasan paling umum orang datang ke rumah sakit untuk masalah terkait pendengaran," kata Dr. Seth Schwartz, seorang otolaringologi Seallte.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Fenomena
Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com