Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Rudal, Senjata Mematikan di Perang Dunia

Kompas.com - 09/01/2020, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Iran dan Amerika Serikat masih beradu kekuatan dengan serangkaian serangan rudal. Hal itu menyusul serangan rudal balistik di Irak, Jumat (3/1/2020) pekan lalu.

Buntut dari serangan itu, menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani. Kematian sang jenderal pun menuai sorotan dunia.

Aksi balas dendam dilakukan Iran atas kematian jenderal top mereka. Serangkaian serangan dan puluhan rudal diluncurkan Iran untuk menyerang markas pasukan Amerika Serikat.

Baca juga: Iran Hujani Markas Pasukan AS di Irak dengan Puluhan Rudal

Seperti dilansir Sky News, Rabu (8/1/2020), puluhan rudal ditembakkan Divisi Luar Angkasa Garda Revolusi Iran. Serangan rudal tersebut dinamai "Martir Soleimani".

Perang rudal yang memanas antara Iran dan Amerika Serikat diklaim bisa memunculkan Perang Dunia III.

Lalu, kapan sebenarnya teknologi rudal ini mulai digunakan?

Rudal atau peluru kendali merupakan senjata roket berpeluncur yang dirancang untuk memberikan hulu ledak dengan akurasi yang tepat dan kecepatan tinggi.

Merunut Encyclopedia Britannica, jenis rudal sangat bervariasi dari senjata taktis kecil yang efektif dengan jangkauan beberapa ratus mil.

Rudal strategis merupakan senjata yang dirancang untuk menyerang sasaran jauh. Senjata ini memiliki jangkauan hingga ribuan mil.

Hampir semua rudal dilengkapi dengan kendali dan mekanisme kontrol, sehingga disebut dengan peluru kendali.

Sedangkan rudal militer yang tidak memiliki kendali, seperti kendaraan peluncur yang tersembunyi di atmosfer atau ditempatkan di satelit ruang angkasa, biasanya disebut sebagai roket.

Rudal balistik seperti yang dipunyai Iran dan Amerika Serikat, memiliki tenaga roket pada fase awal penerbangan.

Setelah itu saat diluncurkan rudal tersebut akan mengikuti lintasan lengkung ke target.

Dilansir dari Air and Space, rudal balistik pertama diluncurkan Nazi Jerman di masa Perang Dunia II. Teknologi senjata ini berhasil menjadikan Nazi pada masa itu memenangi perang.

Roket V-2 atau Vergeltungswaffe Zwei (Vengeance Weapon Two) menjadi kendaraan roket propelan cair terbesar pertama dan merupakan rudal balistik jarak jauh pertama di dunia.

Senjata ini juga merupakan nenek moyang dari teknologi roket raksasa dan kendaraan peluncur di masa ini.

Untuk pertama kalinya, senjata pemusnah massal ini diumumkan Nazi pada November 1944. Tak lama setelah diumumkan, sebuah rudal dengan jangkauan maksimum 320 kilometer dan memiliki hulu ledak hingga satu ton.

Senjata ini dibuat Nazi Jerman dan dikumpulkan di bawah tanah oleh para pekerja di pusat tahanan. Setidaknya, 10.000 pekerja di pusat tahanan tewas selama proses pembuatan rudal tersebut.

Baca juga: Iran vs Amerika: Apa Saja Rudal Balistik yang Dipunyai 2 Negara

Rudal V-2 adalah rudal balistik pertama di dunia. Senjata ini juga menjadi objek pertama yang dikirim ke luar angkasa.

Bagi Nazi Jerman, V-2 bukan senjata yang dapat dibilang sukses.

Namun, lahirnya senjata ini menandai terobosan dalam teknologi yang mendorong Uni Soviet dam Amerika Serikat ke dalam percobaan senjata dan ke luar angkasa.

Teknologi rudal balistik kini terus dikembangkan sejumlah negara untuk memperkuat pertahanan dan kekuatan militer yang dimiliki. Rudal ini dirancang dengan sistem yang canggih. Di antaranya memiliki beberapa jenis sistem panduan inersia.

Sistem ini membandingkan ketepatan kecepatan dan posisi rudal dengan posisi yang diasumsikan untuk dapat mencapai target. Rudal balistik paling sering dikategorikan sebagai rudal balistik jarak pendek, menengah dan antar benua.

Baca juga: Rangkuman Perkembangan Ketegangan Iran Vs AS, Serangan Rudal hingga Ancaman Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau