Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Banjir Tak Cuma di Jakarta, Waspadai Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 01/01/2020, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir di awal tahun 2020 tak hanya menggenangi wilayah DKI Jakarta, tapi juga dialami beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

Kasubbid Analisis Informasi Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Adi Ripaldi mengatakan, ada beberapa laporan terkait kejadian banjir di wilayah selain Jakarta.

Setidaknya, kata Adi, banjir sudah terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Wilayah di atas, disebutkan Adi termasuk yang diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem, yakni curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan oleh BMKG.

Baca juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan Ke Depan

Meski daerah Anda mungkin tidak disebutkan dalam daftar kawasan yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem sepekan ke depan, Anda tetap harus waspada terhadap banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Lantas apakah banjir awal tahun ini berpotensi ke iklim ekstrem?

Terkait hal itu, Adi menjelaskan bahwa kategori ekstrem itu berbeda antara kategori cuaca ekstrem dan iklim ekstrem.

Keadaan yang saat ini terjadi merupakan kategori cuaca ekstrem.

"Beberapa wilayah sudah memenuhi (syarat) dari cuaca ekstrem, di mana curah hujan terjadi di beberapa wilayah mencapai lebih dari 100 mm per hari," kata Adi kepada kompas.com, Rabu (1/1/2019).

Namun, dari pantauan iklim, kondisi saat ini tidak termasuk iklim ekstrem. Pasalnya, curah hujan belum mencapai lebih dari 500 mm per bulan.

Waspada cuaca ekstrem di musim hujan

Sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan dari cuaca ekstrem di musim hujan seperti ini, banyak hal yang bisa Anda lakukan.

Anda bisa memantau bagaimana kondisi dan prediksi cuaca yang akan terjadi di sekitar lingkungan wilayah Anda.

"BMKG akan selalu memberi update perkembangan cuaca dan iklim hingga beberapa hari dan iklim beberapa bulan kedepan," ujar Adi.

Selain itu, kata Adi, karena kita sedang memasuki musim penghujan, kewaspadaan terhadap dampak dari potensi cuaca ekstrim,angin kencang dan gelombang tinggi perlu ditingkatkan.

"Jangan sampai kita lengah dan terlena," kata dia.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Baca juga: Banjir Jakarta, Ini yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Ular

Memanfaatkan musim hujan

Selama musim hujan, kita sebenarnya dapat memanfaatkannya untuk bersiap sebelum kembali menghadapi musim kemarau pertengahan tahun nanti.

Menurut Adi, kita bisa "memanen" air dan menyimpannya sebagai cadangan air jika musim kemarau datang.

"Justru sebaiknya di periode musim hujan ini manfaatkan keberkahan hujan ini untuk memanen air," tuturnya.

Anda bisa memanen air dengan mengisi embung, waduk, danau, sumber-sumber irigasi, serta penampungan air lainnya yang Anda miliki.

Serta, Anda juga bisa memanfaatkan periode musim hujan ini untuk menunjang berbagai sektor seperti perikanan, pertanian, perkebunan, kahutanan dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com