Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2020, 10:51 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tahun 2020 dibuka dengan kabar banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek sejak pagi tadi.

Di grup-grup whatsapp, banyak yang melaporkan bahwa ular mulai bermunculan.

Menurut peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, keluarnya ular dan satwa lain saat banjir dari sarangnya adalah sesuatu yang wajar.

"Tak hanya ular, cacing pun akan keluar dari tanah saat banjir," kata Amir dihubungi Kompas.com, Rabu (1/1/2020).

Baca juga: Jakarta Banjir, BMKG Sebut Potensi Hujan Sampai 3 Hari Ke Depan

Amir menjelaskan, hanya ular akuatik (air) yang tinggal di air. Sementara ular-ular lain (apa namanya) habitatnya di tempat lembab dan gelap, bukan di lingkungan basah.

Perilaku ular saat banjir

Dijelaskan Amir, ular merupakan salah satu satwa yang bernapas dengan menggunakan paru-paru.

"Jadi kalau ular berada di dalam air atau kebanjiran, dia pasti akan mencari tempat tinggi untuk bernapas," kata Amir.

"Walaupun ular akuatik, dia tetap bernapas dengan paru-paru. Dan dia harus naik ke permukaan air untuk bernapas," imbuh Amir.

Amir mengatakan, dari kejadian-kejadian banjir sebelumnya memang ada catatan bahwa satwa-satwa juga akan keluar. Fenomena ini merupakan hal yang wajar, karena mereka juga mencari tempat aman untuk berlindung.

Oleh sebab itu, Amir mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada.

Jika di awal musim penghujan kemarin kita dikejutkan dengan temuan puluhan anakan ular di pemukiman, saat musim hujan seperti ini bukan hal aneh jika ular keluar dari sarang untuk menyelamatkan diri.

"Selain itu, ular yang ada di hulu sungai juga dapat terbawa arus sampai ke hilir. Ini juga harus cukup diwaspadai," ungkapnya.

Jika bertemu ular saat banjir

Saat banjir dan kita tidak sengaja bertemu dengan ular, Amir mengimbau untuk tidak melakukan penangkapan sendiri.

"Jika bertemu ular saat banjir, usahakan kita tetap berada di zona aman. Kalau ular ada di rumah, jangan dibiarkan ada di situ, tapi tetap pada mekanisme yang ada," ungkapnya.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan tidak melakukan tindakan tiba-tiba.

Jika kita melakukan tindakan yang membuat ular panik, hal ini justru membuat mereka lebih agresif.

Kedua, menangkap ular tidak boleh dilakukan seorang diri. Lebih baik menghubungi dinas atau organisasi yang memiliki kapasitas untuk menangani ular seperti petugas Pemadam Kebakaran.

"Jangan handling (ular) sendiri," ungkap Amir.

Baca juga: Kapan Teror Ular Kobra Akan Berakhir? Ini Kata Ahli Reptil LIPI

Dalam kesempatan ini, Amir mengingatkan agar masyarakat tidak panik dan selalu meningkatkan kewaspadaan dalam situasi banjir seperti saat ini.

"Yang penting masyarakat tidak panik dan antisipasi. Setiap awal musim penghujan, debit air meningkat, banjir, waspada hal-hal seperti itu (ular keluar dari sarang)," tegas Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com