Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Hepatitis A Masih Mewabah, Begini 7 Langkah Pencegahannya

Kompas.com - 20/12/2019, 17:03 WIB
Amalia Zhahrina,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Maraknya wabah hepatitis A di Depok membuat siapa saja harus waspada dengan lingkungan sekitar.

Menurut laporan Pemerintah Depok, tercatat lebih dari 200 warganya tertular Hepatitis A pada bulan November- Desember. Akibatnya, Pemerintah Kota Depok menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas penyebaran virus yang terjadi.

Lalu, apa itu hepatitis A? Bagaimana gejala dan cara pencegahannya?

Hepatitis A merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati atau liver yang disebabkan oleh virus Hepatitis A.

Virus ini mudah sekali ditularkan melalui kontak dengan benda atau menelan makanan dan minuman yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi.

Baca juga: Mengenal Hepatitis A yang Mewabah di Depok, dari Gejala sampai Pencegahan

Bahkan, hubungan seksual dengan sesama pria juga dilaporkan telah menjadi penyebab penularan virus ini.

Jangka waktu yang diperlukan mulai dari terinfeksi hingga terjangkit penyakit ini antara 15-50 hari atau 14-28 hari.

Infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit liver kronis, namun dapat mengakibatkan gejala pelemahan, lebih parahnya, dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Gejalanya mirip dengan hepatitis lain yang diakibatkan oleh virus, mulai dari demam, keletihan, hilang nafsu makan, diare, mual, rasa tidak nyaman pada perut, hingga sakit kuning yang ditandai dengan perubahan warna kulit dan sklera mata menjadi kuning.

"Setelah demam tinggi, demamnya turun, biasanya virus itu menyerang lima hari, dan menjadi kuning, itu biasanya hepatitis A," ujar Dr. dr. Sukamto, Sp. PD, K-AI, Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan, Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Namun, menurutnya tidak semua orang terinfeksi akan menunjukkan gejala-gejala tersebut

Orang dewasa lebih sering menunjukkan gejalanya dibandingkan anak-anak.

Bahkan, keparahan penyakit yang ditimbulkan akan semakin parah sehubungan dengan usia yang bertambah tua.

"Tetapi, akan menjadi satu PR jika anak-anak buang air besar sembarangan, sementara gejala anak tersebut tidak muncul, itu berpotensi untuk menularkan kepada yang lain, kepada orang tuanya maupun saudaranya," jelas Sukamto.

Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan hepatitis A. Pengobatan yang diberikan hanya meringankan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini.

"Dokter akan memberi obat antimual atau demam akan diberi obat anti demam," sambungnya saat ditemui dalam acara National Media Briefing on Hepatitis A, Kota Depok (19/12/2019).

Baca juga: Wabah Hepatitis A di Depok, Kemenkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi

Oleh karena itu, Sukamto menjelaskan ada beberapa upaya pencegahan dari penularan virus hepatitis A, di antaranya:

  • Mencuci tangan dengan sabun
  • Menyuplai air minum yang aman untuk dikonsumsi
  • Hanya minum air yang telah direbus dari wadah atau botol minuman yang sumbernya dapat diandalkan
  • Hindari minuman dengan es batu yang asalnya tidak diketahui
  • Membuang limbah pada tempatnya
  • Melakukan praktik ‘5 keamanan pangan’ yaitu pilih (memilih bahan mentah yang aman), bersih (menjaga taman dan peralatan masak tetap bersih), pisahkan (memisahkan makanan mentah dan matang), masak (memasak hingga matang), dan suhu aman (menyimpan makanan pada suhu yang aman untuk menghindari penyakit), dan
  • Melakukan vaksin hepatitis A
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com