Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Friday the 13th Hari yang Sial? Statistik Menjawab

Kompas.com - 13/12/2019, 19:37 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - 13 Desember tahun ini jatuh pada hari Jumat. Di dunia barat, hari Jumat bertanggal 13 dikenal sebagai Friday the 13th yang dianggap sebagai hari yang sial.

Namun, benarkah demikian? Adakah bukti statistik yang mendukung anggapan bahwa Friday the 13th dan angka 13 memang sial?

Dilansir dari Live Science, 13 Januari 2012, Igor Radun dari Human Factors and Safety Behavior Group, University of Helsinki, dengan tegas menjawab tidak.

"Tidak ada data yang ada, dan tidak akan pernah ada, untuk mengonfirmasikan bahwa angka 13 adalah angka sial. Tidak ada alasan untuk memercayai bahwa sebuah angka bisa mujur atau sial," ujarnya.

Baca juga: Percaya Ramalan Zodiak? Teori Psikologi Beberkan Faktanya

Meski demikian, nyatanya ada studi yang mengindikasikan sebaliknya. Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 1993 di British Medical Journal, misalnya.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis aliran kendaraan dan jumlah kecelakaan di bagian selatan jalan tol M25 London pada lima bulan dengan Friday the 13th antara tahun 1990 hingga 1992.

Ketika dibandingkan dengan Jumat tanggal 6 di bulan yang sama, para peneliti menemukan bahwa meskipun jumlah kendaraan di jalanan lebih sedikit pada tanggal 13, risiko kecelakaan fatal meningkat hingga 52 persen pada Friday the 13th.

Akan tetapi, salah satu penulis studi, Robert Luben dari University of Cambridge, menekankan bahwa meskipun data yang mereka gunakan asli, konklusi bahwa Friday the 13th memang lebih sial daripada biasanya sebaiknya tidak dianggap serius.

Pasalnya, studi itu sengaja dibuat untuk edisi natal British Medical Journal yang isinya memang artikel-artikel lucu.

Baca juga: Kenapa Kita Bisa Percaya Supernatural? Ini Penjelasannya

Selain studi ini, ada studi lain yang menemukan bahwa hanya wanita yang lebih sering kecelakaan pada Friday the 13th. Namun, ada juga studi yang menemukan sebaliknya.

Kontradiksi-kontradiksi ini kerap berulang dalam studi-studi yang mencoba mengukur seberapa sial Friday the 13th.

Menurut Radun yang juga menulis studi berjudul "Wanita Tidak Mengalami Lebih banyak Kecelakaan pada Friday the 13th", penyebabnya adalah karena studi-studi ini hanya berfokus pada data statistik.

Para peneliti kebanyakan tidak mencoba mempelajari hubungan langsung antara kepercayaan, takhyul dan perilaku.

"Tidak ada angka yang mujur atau sial, hal-hal ini hanya ada di kepala kita atau sebagian dari kita, dan akan menjadi mujur atau sial jika kita menganggapnya demikian," ujarnya.

Luben juga sependapat. Dalam studi tahun 1993, dia menulis bahwa takhyul memengaruhi perilaku dalam semua budaya di segala bagian dunia dalam satu bentuk atau lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com