Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending #fotojadul di Medsos, Kenapa Sih Kita Suka Bernostalgia?

Kompas.com - 14/11/2019, 18:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - #Fotojadul bertebaran di sosial media sejak kemarin. Banyak postingan warganet yang membandingkan foto dulu dan masa kini, disertai tagar tersebut.

Ramainya #fotojadul di sosmed, secara tidak langsung mengingatkan seperti apa kita di masa lalu. Terkadang, kita dibuat tertawa mengenang masa-masa lalu.

Nah, nostalgia lewat #fotojadul ternyata juga memberi manfaat secara psikologis untuk kita.

Gracia Ivonika, M. Psi., Psi dari Personal Growth mengatakan, nostalgia merupakan sesuatu yang alami. Ini merupakan wujud kerinduan sentimental akan masa lalu.

Baca juga: #10YearsChallenge, Jebakan Nostalgia dan Dampak untuk Sekitar

Pemicu kerinduan sentimental hingga membuat nostalgia bisa bermacam-macam.

Mulai dari afek negatif seperti perasaan sedih dan kesepian, input sensoris dari lagu atau bau khas yang membangkitkan memori masa lalu, hingga setting seperti pulang ke kampung halaman atau kejadia saat ini yang pernah terjadi di masa lalu.

Interaksi sosial seperti bertemu dengan teman lama atau sengaja membahas topik masa kecil juga dapat membangkitkan nostalgia.

"Nostalgia wajar dilakukan. Namun umumnya lebih sering dilakukan orang dewasa, terutama orang yag sudah memasuki tahapan perkembangan dewasa madya," ungkap Gracia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Gracia mengatakan, saat memasuki usia sekitar 40 tahun ke atas, orang perlahan memasuki masa transisi dan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan fisik, minat, pola hidup, peran, serta tujuan hidup seiring dengan pertambahan usia.

Pada masa ini pula, orang biasanya mulai melakukan evaluasi atas dirinya selama ini, sehingga mereka banyak melakukan refleksi diri dan kembali mengenang masa lalu.

Nostalgia yang bersifat reflektif mengarahkan orang untuk menerima masa lalu dan menghargai kenangan masa lalu tersebut, serta menyadari bahwa masa lalu tidak akan bisa kembali.

"Nostalgia yang disikapi secara reflektif mengarahkan seseorang untuk lebih berfokus pada menilai masa lalu dari sudut pandang yang positif, sekalipun pengalaman masa lalu tersebut adalah pengalaman negatif," katanya.

Gracia memberi contoh, misalnya kita memandang masa lalu yang sulit dan kemudian menyadari bahwa hal itu berhasil dilewati dan telah membuat kita menjadi orang yang kuat seperti sekarang.

Baca juga: Ramai Tagar #SexEducation, Apa Sih Bedanya Sperma dan Sel Darah Putih?

Manfaat bernostalgia

Berikut adalah beberapa manfaat nostalgia yang baik untuk tubuh:

  • Nostalgia dapat berfungsi sebagai sumber daya psikologis yang luas untuk mendorong pertumbuhan psikologis seseorang.
  • Nostalgia mungkin memainkan peran penting dalam upaya untuk mempertahankan keseimbangan psikologis dan melindungi integritas diri.
  • Berbagai studi yang relevan menunjukkan bahwa nostalgia mengurangi perasaan kesepian, dengan meningkatnya persepsi dukungan sosial dan keterhubungan sosial pada masa lalu.
  • Nostalgia juga mendukung perasaan seseorang lebih positif terhadap hidupnya, yaitu bahwa hidup itu bermakna dengan berbagai pengalaman yang telah dilewati di masa lalu yang berkontribusi membentuk dirinya saat ini.
  • Nostalgia dapat mengembalikan rasa keterhubungan dengan orang lain yang penting untuk fungsi psikologis yang optimal, terutama pada orang yang merasa kesepian. Dengan demikian, seseorang dapat kembali membangun perasaan kompeten secara sosial dan bahwa ada orang-orang dalam hidupnya yang mengharganya.
  • Nostalgia merupakan mekanisme penting di mana individu dapat menangkal ancaman dan mengembalikan persepsi positif tentang dirinya. Hal ini dapat mengarahkan individu juga untuk lebih terpacu meningkatkan aspek-aspek positif dalam diri untuk masa depan.
  • Nostalgia merupakan salah satu cara untuk melindungi dan meningkatkan harga diri seseorang dengan menegaskan aspek-aspek diri yang bernilai yang memperkuat rasa kecukupan diri secara keseluruhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com