Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKUI: Profesi Pilot Paling Rentan Alami Fatigue, Begini Mencegahnya...

Kompas.com - 13/11/2019, 13:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Dr dr Retno Asti Werdhani MEpid mengatakan, profersi pilot sangat rentan mengalami fatigue atau kelelahan.

Dilansir Health Line, fatigue atau kelelahan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan lelah atau kekurangan energi secara keseluruhan.

Ini berbeda dengan rasa letih atau mengantuk. Ketika sangat lelah, Anda tak memiliki motivasi atau energi untuk melakukan sesuatu.

Mengantuk mungkin merupakan gejala kelelahan, tetapi kedua hal ini berbeda.

Kelelahan merupakan gejala umum dari banyak kondisi medis, mulai dari yang ringan sampai serius. Kelelahan juga bisa muncul karena gaya hidup, misalnya kurang olahraga atau pola makan yang buruk.

Baca juga: Pilot, Profesi yang Rentan Mengalami Depresi

 

Retno menjelaskan, pilot sangat mungkin mengalami fatigue karena gaya hidup dan jam kerja yang tak pasti.

Sebagai contoh, kebanyakan pilot memiliki kuantitas dan kualitas tidur yang tak cukup, pilot kerap melakukan penerbangan melewati garis batas waktu (jetlag), melakukan penerbangan malam atau dini hari, berhadapan dengan cuaca buruk, dan pilot juga melakukan posisi kerja sedenter (duduk) dalam waktu lama.

Selain itu, pilot juga menjalani dinamika kerja dengan rekan penerbang, ground crew, dan petugas Air Traffic Controller (ATC) yang bisa menambah beban kerja psikis.

"Yang perlu dilakukan untuk menghadapi fatigue pada penerbang adalah dengan melakukan pengelolaan terhadap faktor-faktor risiko penyebabnya," kata Retno di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Menghadapi fatigue

Untuk mengelola faktor-faktor tersebut, Retno berkata, dibutuhkan upaya dari seluruh pihak terkait di dunia penerbangan, baik dari para pemangku kebijakan maupun dari penerbang.

Dalam istilah medis, fatigue merupakan kondisi fisiologis yang ditandai dengan penurunan kapabilitas performa fisik dan mental akibat kehilangan tidur atau terjaga berkepanjangan, perubahan irama sirkadian dan beban kerja.

"Fatigue bukanlah suatu penyakit namun dapat mengganggu kewaspadaan dan kemampuan personil penerbangan dalam mengoperasikan pesawat atau tugas penerbangan dengan selamat," ujarnya.

Baca juga: Pilot dan Pramugari Berisiko Tinggi Kanker Kulit

Berangkat dari permasalahan tersebut, bersama dengan rekan-rekannya yaitu dr.Retno Wibawanti, Sp.K.P, dr.Amilya Agustina,Sp.K.P, dan dr.Maria Melania Muda bekerja sama dengan Ikatan Pilot Indonesia yang diketuai oleh Kapten Iwan Setiawan, mereka menerbitkan sebuah Buku Panduan Praktis bagi Penerbang yang membahas tentang pengelolaan fatigue bagi penerbang.

Dalam buku tersebut dijelaskan juga upaya pengelolaan fatigue pada penerbang melalui pengaturan aktivitas fisik, latihan fisik dan waktu tidur, serta contoh gerakan yang dapat dilakukan oleh pilot saat merasakan fatigue di pesawat.

"Selain sebagai panduan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat bagi penerbang, panduan ini dapat digunakan juga sebagai dasar atau rekomendasi prosedur keselamatan penerbangan di Indonesia," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com