Terlepas dari urusan penurunan berat badan, Collison sangat pro pada sarapan. Dia pun mendorong pasiennya untuk sarapan karena berbagai alasan.
"Orang yang terbiasa sarapan, memiliki profil diet yang lebih baik dan asupan makanan ringan yang lebih rendah," kata Collison.
"Melewatkan sarapan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit. Tak hanya obesitas, tapi juga diabetes, penyakit jantung, dan kualitas makanan yang rendah," imbuh dia.
Sebuah studi tahun 2017 mengatakan bahwa sarapan dapat meningkatkan berbagai penanda kesehatan metabolisme, berpotensi meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak, dan melawat penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 yang juga bisa dialami orang kurus.
Baca juga: Sains Diet: Jika Ingin Turunkan Berat Badan, Lebih Baik Sarapan Tidak?
Collison berkata, itu mungkin indikasi dari kebiasaan makanan yang buruk, misalnya kebiasaan ngemil di malam hari.
"Jika Anda tidak ngemil pada malam hari, saat bangun pasti akan merasa lapar dan ini mendorong untuk sarapan. Pola makan Anda akan jauh lebih baik secara keseluruhan, begitu pula dengan kesehatan Anda," ungkap Collison.
Sebaiknya makan apa untuk sarapan
Tentu saja jawabannya bukan donat atau kopi. Untuk sarapan, Collison menyarankan makan dengan piring seimbang atau isi piringku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.