Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strain Baru HIV Ditemukan, Ini yang Harus Anda Ketahui

Kompas.com - 09/11/2019, 13:33 WIB
Farren Anatje Sahertian,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Setelah hampir dua dekade, para ilmuwan menemukan strain baru Human Immunodeficiency Virus (HIV). Strain baru ini disebut HIV-1 grup M subtipe L.

HIV sebetulnya dibagi menjadi dua jenis utama, yakni HIV-1 yang lebih umum dan HIV-2 yang kurang menular dan hanya berperan pada sekitar 0,01 persen dari kasus yang terjadi.

Kedua tipa ini lantas dibagi lagi menjadi beberapa strain. HIV-1, misalnya, dikategorikan dalam empat grup, termasuk grup M yang merupakan penyebab 90 persen kasus HIV.

Sebelumnya, grup M dianggap hanya terdiri dari sembilan strain: A, B, C , D, F, G. H, J, dan K. Di antara sembilan strain ini, C merupakan strain yang paling umum di seluruh dunia.

Namun dengan ditemukannya jenis baru ini ini, kini jumlahnya jadi 10 strain.

Baca juga: Vaksin HIV Akan Segera Diujikan pada Ribuan Orang di 8 Negara

Bagaimana ditemukannya?

HIV-1 grup M subtipe L ditemukan oleh para peneliti setelah menemukan tiga kasus terpisah.

Dua ditemukan di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada tahun 1980-an dan 1990-an, sedangkan sampel ketiga ditemukan pada 2001. Sampel ketiga ini dikumpulkan sebagai bagian dari studi pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.

Namun, jumlah sampel yang begitu kecil menyulitkan para peneliti pada masa ituuntuk mengurutkan genom virus HIV dan memastikannya sebagai jenis baru. Berkat terobosan teknologi, kini para ahli telah memastikannya dan memublikasikan hasil penelitian mereka dalam jurnal Journal of Acquired Immune Deficiency Syndrome.

Perlukah kita khawatir?

Meski demikian, para ahli menekankan kepada publik untuk tidak khawatir dan panik akibat penemuan virus HIV jenis baru ini.

“Kemajuan ilmiah dalam pemahaman kita tentang HIV terus bergerak dengan cepat. Penting untuk ditekankan bahwa ada banyak jenis HIV yang berbeda, tetapi kemampuan kita untuk mendeteksi dan mengobati virus tetap sama,” ujar Michael Worobey, kepala departemen ekologi dan evolusi biologi Univeristy of Arizona.

Dengan kata lain, obat antiretroviral yang kita miliki sekarang masih dapat mengendalikan strain baru HIV ini.

Selain itu, para ahli menegaskan bahwa strain HIV jenis baru ini cukup langka dan hanya menginfeksi segelintir orang di dunia.

Baca juga: Kali Pertama, Modifikasi Gen Sembuhkan HIV pada Hewan Hidup

Apa arti dari temuan ini?

Menurut Mary Rodgers dari Abbott Laboratories, firma alat kesehatan dan perawatan kesehatan yang membantu menemukan strain baru ini, para ahli selalu mencari strain-strain baru untuk memastikan bahwa alat pengujian dan perawatan yang ada sekarang masih memadai.

Salah satu penulis studi, Dr Carole McArthur dari University of Missouri, Kansas City, juga berkata bahwa temuan ini memperingatkan kita bahwa untuk mengakhiri pandemik HIV, kita harus terus berpikir lebih cepat dari virus yang selalu berubah ini, serta menggunakan temuan terbaru dalam teknologi dan sumber daya lain untuk memonitor evolusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com