Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Tidur Setiap Kali Mau Haid? Ini Alasannya Menurut Sains

Kompas.com - 07/11/2019, 18:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Sindrom prahaid menimbulkan banyak keluhan bagi wanita, mulai dari jerawat, rasa nyeri di dada, sakit perut, kembung hingga sakit kepala.

Selain perubahan kondisi fisik, banyak wanita yang tiba-tiba jadi susah tidur ketika akan haid atau menstruasi. Apa sebabnya?

Dijelaskan oleh Michael Breus, PhD, ABSM, pakar tidur WebMD, naik turunnya hormon estrogen dan progesteron yang meregulasi siklus menstruasi memang bisa memengaruhi kemampuan wanita untuk tidur dan kualitas tidurnya.

Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi dua fase:

Fase pertama adalah fase folikuler yang dimulai dari hari pertama menstruasi hingga ovulasi.

Fase kedua adalah luteal yang dimulai setelah ovulasi.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Perut Kram saat Menstruasi?

Pada fase folikuler, tingkat hormon estrogen terus meningkat hingga mencapai ovulasi.

Breus berkata bahwa estrogen ini seperti suplemen energi. Akibatnya, ketika ovulasi terjadi, biasanya sekitar hari ke-14, estrogen tiba-tiba meningkat drastis dan menyebabkan gangguan tidur pada wanita.

Sebaliknya, pada fase luteal atau setelah ovulasi, hormon progesteronlah yang terus meningkat, dan hormon ini membuat Anda merasa mengantuk.

Lantas, beberapa hari ketika Anda akan menstruasi hormon estrogen dan progesteron turun drastis. Penurunan drastis inilah yang bisa membuat wanita tiba-tiba mengalami insomnia atau susah tidur.

Untungnya, gangguan tidur akibat siklus menstruasi bisa ditangani dengan mudah.

Baca juga: Tak Semua Insomnia Sama, Kenali 5 Jenisnya

Kathryn Lee, RN, PhD, pakar tidur wanita di San Francisco School of Nursing berkata bahwa ada dua hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengurangi efek hormon estrogen dan progesteron pada tidur.

1. Perbanyak olahraga

Lee menjelaskan bahwa olahraga membantu meningkatkan kemungkinan Anda mencapai tahap tidur yang lebih dalam (deep sleep).

Ini merupakan jenis tidur di mana hormon pertumbuhan yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan meregenerasi sel dihasilkan oleh tubuh.

2. Hindari alkohol

Walaupun meminum sedikit alkohol pada malam hari dapat menyebabkan rasa kantuk, alkohol sebetulnya bisa membuat Anda lebih mudah terbangun dan meningkatkan risiko tidur yang terfragmentasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com