Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah, Manfaat dan Jenis Yogurt yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 04/11/2019, 18:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahan susu fermentasi atau yogurt sudah tidak asing lagi bagi mereka yang sedang diet ataupun berusaha hidup sehat. Yogurt selalu dijadikan makanan tambahan dalam menu yang dikonsumsi.

Namun tidak semua hal tentang yogurt diketahui banyak orang. Nah, berikut hal-hal terkait yogurt yang perlu Anda ketahui seperti dilansir dari Mother Nature Network.

Sejarah Yogurt

Ternyata, orang-orang sudah mengenal yogurt selama ribuan tahun. Dari publikasi Harvard School of Public Health, yogurt berasal dari negara-negara di Asia Barat dan Timur Tengah, dan merupakan bagian penting dari makanan sehari-hari di banyak budaya.

Para peneliti juga percaya bahwa kata yogurt kemungkinan berasal dari sebuah kata dalam bahasa Turki "yo?urmak," yang berarti menebal atau mengental.

Baca juga: 4 Waktu Terbaik Mengonsumsi Yogurt

Ada sebuah cerita tentang gembala yang membawa susu dalam kantong yang terbuat dari kulit binatang. Nah, ketika mereka membawa kantong-kantong itu, kombinasi enzim alami dalam kantong dan panas tubuh memfermentasi susu tersebut.

Hasilnya adalah makanan yang tebal atau mengental dan bisa dimakan, bahkan tetap segar lebih lama daripada susu. Makanan susu fermentasi yang mengental itulah yang disebut dengan yogurt saat ini.

Minat konsumsi yogurt

Sebagian besar survei menunjukkan bahwa minat yogurt bervariasi di setiap negara. Perancis, misalnya memiliki konsumsi yogurt per kapita terbesar di dunia.

Sebaliknya, menurut statistik dari penelitian di Ulasan Nutrisi, hanya sekitar 6 persen orang di Amerika Serikat yang mengkonsumsi yogurt setiap hari.

Pada 6000 SM, ada referensi untuk sifat sehat yogurt dalam skrip Ayurvedic India. Tetapi baru pada awal abad ke-20 para peneliti menemukan mengapa yogurt itu bermanfaat bagi kesehatan.

Baca juga: Yogurt Bantu Meringankan Gejala Depresi

Berdasarkan laporan BBC, pelajar dari kedokteran Bulgaria Stamen Grigorov membawa pot tanah liat tradisional yang disebut raktka, yang kemudian diisi dengan yogurt buatan sendiri. Menuju ke laboratoriumnya di Jenewa tempat pelajar itu menuntut ilmu.

Lalu pelajar itu mengidentifikasi ternyata ada bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang menyebabkan susu berfermentasi dan menjadi yogurt.

Diberikan nama bulgaricus tersebut, sebagai bentuk perhormatan terhadap negara pelajar itu, bahkan kampung halaman pelajar tersebut di Studen Izvor adalah rumah bagi satu-satunya museum yogurt di dunia.

Ilustrasi yogurt.Shutterstock Ilustrasi yogurt.

Apakah yogurt bermanfaat bagi kesehatan?

Ternyata, yogurt memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun hal itu tergantung pada jenis dan bahan spesifik dari pembuatan yogurt tersebut. Tetapi berikut beberapa kandungan dalam yogurt yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Probiotik

Pada umumnya, sebagian besar jenis yogurt memiliki kandungan probiotik atau bakteri baik aktif yang hidup dalam yogurt.

Meski masih terus dilakukan penelitian terhadap kandungan tersebut, tetapi ada bukti bahwa probiotik yang dapat membantu masalah pencernaan dan mempertahankan saluran pencernaan yang sehat.

Selian itu juga, menurut WebMD, probiotik telah ditemukan untuk membantu diare, sembelit, intoleransi laktosa, penyakit radang usus (IBD), kanker usus besar dan infeksi H. pylori.

Baca juga: Yogurt Jali untuk Turunkan Kadar Gula Darah

Beberapa jenis probiotik juga diyakini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu mencegah infeksi vagina.

Nah tidak hanya probiotik, yogurt juga kaya akan kandungan protein, dengan sekitar 11 gram untuk 8 ons yogurt buah tradisional rendah lemak dan 18 gram untuk yogurt Yunani buah rendah lemak.

Protein

Tubuh Anda menggunakan protein untuk membangun tulang, kulit, otot, darah, dan tulang rawan. Mendapatkan protein yang cukup juga akan membantu Anda merasa kenyang sehingga Anda tidak makan berlebihan.

Baca juga: Bolehkah Anak Konsumsi Yogurt?

Nutrisi

Yogurt juga penuh dengan kandungan nutrisi yang sama seperti dalam makanan berbahan susu lainnya, yang kaya akan kalsium, yang penting untuk membangun dan menjaga kesehatan gigi dan tulang.

Selain itu, mengonsumsi makanan dengan berkalsium dapat membantu melindungi Anda dari osteoporosis. Karena kalsium bekerja paling baik jika bersama dengan vitamin D, nah apalagi jika mengonsumsi yogurt yang diperkaya vitamin D.

Vitamin B

Selain jenis sayuran bayam, ternyata yogurt juga kaya akan vitamin B seperti B12 dan riboflavin, yang dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung.

Kandungan gizi lainnya

Selain berbagai enzim baik sebelumnya, fermentasi susu atau yogurt juga kaya akan kalium, fosfor, dan magnesium, yang semuanya penting untuk fungsi-fungsi tubuh.

Gula

Namun, dari kandungan baik di dalam yogurt tersebut, Anda juga perlu berhati-hati atau waspada dengan kandungan gula yang ada.

The Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi yogurt buah ataupun yang memiliki rasa lainnya.

Sebagai gantinya, Anda sebaiknya memilih yogurt tawar dan tambahan buah segar, vanilla atau kayu manis untuk menghindari tambahan gula. Hal itu dikarenakan bisa membuat perbedaan yang besar.

Misalnya, yogurt Yunani biasa yang tidak berlemak dapat mengandung nol gram gula tambahan sementara beberapa buah di yogurt tradisional dapat mengandung sebanyak 24 gram per wadah penyajian.

Jenis-jenis yogurt

Mungkin Anda pernah belanja di supermarket dan menemukan banyaknya pilihan rasa atau jenis-jenis dari yogurt bukan? Menurut survei pasar, stroberi adalah rasa yang paling populer, diikuti oleh vanilla, blueberry dan peach.

Tetapi pada umumnya, berikut jenis-jenis atau varietas dari yogurt yang perlu Anda ketahui.

Yogurt tradisional

Yogurt ini dibuat dari susu, lembut namun tidak setebal beberapa jenis yogurt lainnya. Pembuatannya juga bisa dengan atau tanpa buah, dan dalam banyak rasa. Tergantung pada jenis susu yang digunakan untuk membuatnya. Yogurt tradisional ini menjadi varietas reguler, yang rendah lemak atau bahkan tanpa lemak.

Yogurt Yunani

Pembuatannya yogurt ini dengan cara disaring untuk menghilangkan cairan yang menggumpal, dengan ciri yogurt lebih tebal dan seringkali memiliki protein yang hampir dua kali lipat daripada yogurt tradisional. Selain itu biasanya memiliki sedikit kandungan gula dan karbohidrat, dan sering digunakan dalam masakan Mediterania.

Yogurt Australia

Yogurt Australia ini berada di tengah karakter yogurt tradisional dan yogurt Yunani. Dalam pembuatannya, susu akan dimasak lebih lama dan lebih lambat daripada yogurt biasanya, sehingga memiliki tekstur yang lembut serta sering ditambahkan madu sebagai rasa manisnya.

Yogurt Islandia

Yogurt ini juga dikenal sebagai yogurt Skyr. Ini adalah jenis yogurt dengan tekstur yang paling tebal dan paling halus yang ada karena disaring empat kali dalam proses pembuatannya. Yogurt Skyr ini juga merupakan yogurt rendah lemak, kaya protein dan kalsium.

Yogurt non-susu

Jika Anda termasuk orang yang tidak menyukai susu atau alergi terhadap jenis olahan susu, ternyata yogurt non-susu juga bisa menjadi alternatif. Seperti yogurt almond, kedelai, dan yogurt kelapa. Pada umumnya yogurt non-susu ini memiliki tekstur yang mirip dengan yogurt tradisional, tetapi sering ditambahkan gula.

Kefir

Yogurt ini dinamakan kefir karena berasal dari Kaukasus, tetapi masih menjadi bagian minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi. Bahkan, kefir tradisional dibuat di dalam tas kulit kambing dan digantung di dekat pintu, tas ini akan bergoyang ketika seseorang membuka pintu sehingga susu dan kefir akan tercampur.

Kefir kaya akan protein, kalsium, probiotik, vitamin D, dan nutrisi lainnya yang memiliki rasa getir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com