Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hari Berturut-turut, Semarang dan Jatiwangi Terpanas di Indonesia

Kompas.com - 23/10/2019, 08:39 WIB
Sri Anindiati Nursastri,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca panas yang melanda Indonesia menimbulkan banyak keluhan di antara masyarakat.

Hasil pengamatan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) memang menunjukkan bahwa suhu udara maksimum bisa mencapai 37 derajat celcius sejak 19 Oktober 2019.

Ketika dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (22/10/2019), Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menyampaikan bahwa selama dua hari berturut-turut, Semarang dan Jatiwangi mencatatkan suhu maksimum tertinggi di Indonesia.

Pada Senin (21/10/2019), Jatiwangi mencapai 38,6 derajat celcius, Semarang 37,9 derajat celcius, dan Makassar 37,7 derajat celcius.

Baca juga: Cuaca Panas Landa Indonesia, Baiknya Minum Minuman Dingin atau Panas?

Sementara pada Selasa kemarin (22/10/2019), Semarang mencatatkan suhu maksimum 38,8 derajat celcius, Jatiwangi 38,6 derajat celcius dan Kolaka 38 derajat celcius.

Hasil ini berbeda dengan pemantauan pada hari Minggu (20/10/2019).

Disampaikan oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo, pada hari tersebut Makassar dan Maros menduduki peringkat teratas dengan suhu maksimum 38,8 derajat celcius dan 38,3 derajat celcius.

Sementara di Jawa dan Nusa Tenggara, suhu maksimum pada periode 19-20 Oktober 2019 hanya mencatatkan 35-36,5 derajat celcius.

Baca juga: Serba-serbi Heat Stroke, dari Penyebab, Gejala hingga Penanganan

Seperti dijelaskan dalam artikel Kompas.com Sains, Selasa (22/10/2019), cuaca panas kali ini disebabkan oleh gerak semu matahari.

Pada bulan September, matahari berada di sekitar wilayah Khatulistiwa dan sedang bergerak ke belahan bumi selatan.

Lantas pada Oktober, matahari akan berada di wilayah Indonesia bagian selatan, yakni Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.

Gerak semu matahari ini menyebabkan wilayah selatan Indonesia lebih banyak menerima radiasi matahari sehingga menjadi lebih panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com