KOMPAS.com – Bayangkan kita hidup pada tempat di mana gunung bisa tumbuh dengan sangat tinggi hingga menembus atmosfer.
Namun faktanya, gunung di Bumi tidak bisa lebih tinggi daripada Everest yang puncaknya terletak pada ketinggian 8.840 mdpl.
Apa yang membuat gunung berhenti tumbuh?
Profesor dari Department of Geology and Environmental Science di University of Pittsburgh, Nadine McQuarrie, mengatakan ada dua faktor utama yang menjadi penyebabnya.
“Faktor pertama adalah gravitasi. Banyak gunung yang terbentuk karena pergerakan permukaan tanah yang disebut dengan lempeng tektonik. Ketika dua lempeng beradu, irisannya akan naik ke atas. Itulah bagaimana deretan Pegunungan Himalaya di Asia, termasuk Everest, terbentuk,” tutur Nadine seperti dikutip dari Live Science, Minggu (20/10/2019).
Lempeng tersebut terus mendesak ke atas dan gunung tetap akan tumbuh, hingga pada satu titik di mana gunung tertekan oleh gravitasi bumi. Pada satu titik, gunung menjadi sangat berat sehingga berhenti tumbuh ke atas.
Baca juga: Kenapa Ratusan Pendaki Tewas di Zona Kematian Menuju Puncak Everest?
Namun selain karena lempeng tektonik, gunung juga bisa tumbuh karena hal lain. Pegunungan vulkanis seperti yang ada di Kepulauan Hawaii misalnya, terbentuk dari gunung berapi bawah tanah yang meletus.
“Tapi bagaimanapun cara gunung terbentuk, pasti akan terbentur oleh gravitasi,” lanjut Nadine.
Dengan kata lain, jika Bumi memiliki gravitasi yang sedikit, gunung akan tumbuh lebih tinggi. Hal itulah yang terjadi pada Planet Mars, di mana gunung tumbuh lebih tinggi dibandingkan di Bumi.
Baca juga: Kenapa Terjebak Antrean di Puncak Everest Bisa Bikin Meninggal?
Gunung Olympus Mons di Mars menjulang setinggi 25.000 meter dari permukaan tanah. Hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan Gunung Everest.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.