KOMPAS.com - Mimisan pada anak secara tiba-tiba sering membuat orangtua panik karena tak tahu harus berbuat apa-apa. Kali ini Kompas.com akan membahas serba-serbi mimisan, mulai dari jenis, penyebab hingga penanganannya.
Pertama yang harus diketahui adalah hidung mengandung banyak pembuluh darah yang terletak di bagian depan dan belakang. Ini membuat hidung sangat rapuh dan mudah berdarah (mimisan), khususnya anak-anak berusia 3-10 tahun.
Meskipun mimisan sering terjadi dan terlihat menakutkan, mimisan sebetulnya jarang menjadi pertanda masalah yang serius.
Mimisan dibagi menjadi mimisan anterior dan posterior. Mimisan anterior adalah darah yang berasal dari depan hidung. Mimisan jenis ini adalah yang paling umum, dan terjadi karena pecahnya pembuluh darah kecil di dalam hidung (kapiler).
Baca juga: Seri Baru jadi Ortu: 4 Bahaya jika Anak Sering Makan Makanan Manis
Selain itu, ada mimisan posterior yang berasal dari bagian dalam hidung. Mimisan jenis ini biasanya tidak terjadi pada anak-anak, kecuali terjadi cedera pada wajah atau hidung.
Ada beberapa penyebab umum terjadinya mimisan pada anak.
- Udara kering merupakan penyebab paling umum terjadinya mimisan karena dapat mengiritasi dan mengeringkan membran hidung.
- Menggaruk atau mengorek hidung dapat membuat pembuluh darah rentan mengalami pendarahan.
- Ketika seorang mengalami cedera pada hidung, hal ini dapat memicu terjadinya mimisan. Dan jika pendarahan tidak berhenti setelah 10 menit atau Anda khawatir, Anda bisa mengunjungi dokter.
- Penyakit seperti pilek, alergi atau infeksi sinus, termasuk gejala hidung tersumbat dan iritiasi, dapat meningkatkan risiko mimisan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.